JAKARTA- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) Jawa Timur Soekarwo terus terang mengakui kasus hukum yang menjerat sejumlah kader telah membuat citra Demokrat semakin terpuruk.
”Harus saya akui citra Demokrat memang terpuruk akibat pemberitaan-pemberitaan dugaan korupsi yang melibatkan kader Demokrat. Masyarakat yang menyaksikan langsung pemberitaan di media sangat berpengaruh pada merosotnya citra Demokrat,” ujar Soekarwo di Jakarta saat memperingati haul Bung Karno di markas Persatuan Alumni GMNI, di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, di pedesaan citra partainya tidak anjlok parah seperti yang terjadi di kota-kota. ”itu karena warga desa itu kan lebih suka nonton sinetron dibanding berita politik,” imbuh Soekarwo yang juga Gubernur Jawa Timur ini.
Terkait permintaan mundurnya Anas Urbaningrum untuk mengembalikan citra Demokrat, menurut Soekarwo hal itu dikembalikan kepada Ketua Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). ”Untuk masalah itu terserah Pak SBY saja. Kami di daerah tidak ikut-ikutan. Kami tetap fokus ngurus Demokrat di Jawa Timur saja,” tegasnya.
Soekarwo mengakui sudah berbicara dengan Anas ketika berkunjung ke Jawa Timur. Dalam pertemuannya itu, Soekarwo melaporkan turunnya citra partai di Jawa Timur, khususnya di kalangan anak muda di kota-kota yang sudah cenderung turun penilaiannya terhadap Demokrat.
”Dengan banyak pemberitaan korupsi yang menyeret kader Demokrat, memang citra partai semakin merosot. Ini sudah saya bicarakan kepada Ketum (Anas),” ungkap Soekarwo yang biasa disapa Pakde Karwo.
Dia pun memberi solusi terkait kondisi ini, agar gaya kepemimpinan saat ini harus segera diubah dari yang sifatnya struktural ke kepemimpinan fungsional.
”Pemimpin harus berani menghadapi rakyatnya, ketika mereka ini menuntut atau demo asal tidak anarkis tolong dihadapi. Jadi pemimpin itu tidak boleh membiarkan masalah yang sedang dihadapi rakyatnya,” pungkas Soekarwo. (ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Binaan Berharap Gubernur Terpilih Perbaiki Nasib Mantan Napi
Redaktur : Tim Redaksi