WASHINGTON DC - Solar Impulse hampir merampungkan misi untuk mengitari langit Amerika Serikat (AS). Kemarin (16/6) pesawat tenaga surya dengan satu awak itu mendarat di Bandara Internasional Dulles yang hanya berjarak 41,6 kilometer dari pusat kota Washington DC.
"Dengan dua sayap yang berukuran jumbo dan ribuan elemen photovoltaic di dalamnya, Solar Impulse berhasil mendarat dengan anggun di Bandara Internasional Dulles pukul 00.15 waktu setempat," kata situs resmi pesawat tenaga surya paling canggih tersebut. Sekitar 14 jam dan empat menit sebelum mendarat di Washington, pesawat itu bertolak dari Kota Cincinnati, Hamilton County, negara bagian Ohio.
Pilot Bertrand Piccard mengawaki Solar Impulse tersebut kemarin. Bergantian dengan Andre Borschberg, pilot asal Swiss, Piccard, menerbangkan Solar Impulse untuk mengelilingi AS.
Misi yang dimulai 3 Mei lalu itu bakal berakhir pada bulan depan. Selama dua bulan, dua pilot senior Eropa tersebut secara bergantian mengawaki pesawat yang bakal menjadi perintis generasi pesawat bertenaga surya komersial.
Di Benua Amerika, Solar Impulse mengawali misi dari Kota San Fransisco, San Fransisco County, negara bagian California. Bulan depan Borschberg merampungkan misi Solar Impulse di Negeri Paman Sam dan mendaratkan pesawat ramah lingkungan itu di Bandara Internasional John F. Kennedy yang terletak di Kota New York, negara bagian New York.
Sebelumnya, Solar Impulse sudah melakukan tiga kali uji terbang. Yakni, dua kali pada 2011 dan sekali pada 2012. Dengan kecepatan maksimal sekitar 64,37 kilometer per jam, pesawat tersebut sanggup terbang pada siang dan malam.
Tanpa sinar matahari pun, pesawat tenaga surya itu tetap bisa terbang dengan tangguh. Sebab, ribuan sel photovoltaic tersebut mampu menyimpan banyak energi. (AP/AFP/hep/c15/dos)
"Dengan dua sayap yang berukuran jumbo dan ribuan elemen photovoltaic di dalamnya, Solar Impulse berhasil mendarat dengan anggun di Bandara Internasional Dulles pukul 00.15 waktu setempat," kata situs resmi pesawat tenaga surya paling canggih tersebut. Sekitar 14 jam dan empat menit sebelum mendarat di Washington, pesawat itu bertolak dari Kota Cincinnati, Hamilton County, negara bagian Ohio.
Pilot Bertrand Piccard mengawaki Solar Impulse tersebut kemarin. Bergantian dengan Andre Borschberg, pilot asal Swiss, Piccard, menerbangkan Solar Impulse untuk mengelilingi AS.
Misi yang dimulai 3 Mei lalu itu bakal berakhir pada bulan depan. Selama dua bulan, dua pilot senior Eropa tersebut secara bergantian mengawaki pesawat yang bakal menjadi perintis generasi pesawat bertenaga surya komersial.
Di Benua Amerika, Solar Impulse mengawali misi dari Kota San Fransisco, San Fransisco County, negara bagian California. Bulan depan Borschberg merampungkan misi Solar Impulse di Negeri Paman Sam dan mendaratkan pesawat ramah lingkungan itu di Bandara Internasional John F. Kennedy yang terletak di Kota New York, negara bagian New York.
Sebelumnya, Solar Impulse sudah melakukan tiga kali uji terbang. Yakni, dua kali pada 2011 dan sekali pada 2012. Dengan kecepatan maksimal sekitar 64,37 kilometer per jam, pesawat tersebut sanggup terbang pada siang dan malam.
Tanpa sinar matahari pun, pesawat tenaga surya itu tetap bisa terbang dengan tangguh. Sebab, ribuan sel photovoltaic tersebut mampu menyimpan banyak energi. (AP/AFP/hep/c15/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikuti Jejak Twitter, Facebook Manfaatkan Hastag
Redaktur : Tim Redaksi