Solarpreneur Development Center Resmi Diluncurkan

Jumat, 05 November 2021 – 23:34 WIB
Utomo SolaRUV menggandeng Universitas Surabaya (UBAYA) membuat gebrakan ekonomi melalui pelatihan pemasangan PLTS Atap bersertifikasi, bagi para pemuda dan masyarakat. Foto dok Utomo SolaRUV

jpnn.com, JAKARTA - Utomo SolaRUV menggandeng Universitas Surabaya (UBAYA) membuat gebrakan ekonomi melalui pelatihan pemasangan PLTS Atap bersertifikasi, bagi para pemuda dan masyarakat.

Hal ini dilakukan untuk melahirkan solarpreneur-solarpreneur andal karena di masa depan, sektor industri energi baru terbarukan melalui PLTS atap sangatlah menjanjikan.

BACA JUGA: Kompak Pakai Baju Serbahitam, Bibi Ardiansyah Tersenyum Usai Sorot Vanessa Angel

“Di Indonesia, 2018 konsumen PLTS Atap hanya 609 pelanggan. Tahun 2021, ternyata meningkat menjadi 4133 pelanggan. Potensi pasar yang begitu besar, sehingga perlu kami siapkan tenaga-tenaga ahli dalam negeri agar dapat memenuhi permintaan pasar yang tinggi tersebut," ujar Ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Fabby Tumiwayang dalam peresmian Solarpreneur Development Center di kampus UBAYA.

Fabby menambahkan kehadiran Solarpreneur Development Center akan sangat membuka peluang tenaga-tenaga ahli PLTS Atap bersertifikasi untuk terjun ke dunia wirausaha berbasis energi terbarukan.

BACA JUGA: Jamkrindo Lakukan Penguatan Ekonomi Bagi Petani di Garut

“Sinergi dengan entitas bisnis akan sangat mempercepat tujuan tersebut. Misalnya, Utomo SolaRUV menyediakan produk-produk inverter dari produsen inverter global. Lalu masyarakat dilatih bagaimana cara memasang PLTS Atap yang benar, harapannya mereka bisa membangun bisnis energi bersih. Barang bagusnya ada, jasa berkualitasnya juga ada," imbuh Fabby.

Hal ini juga dibenarkan oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D, selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbudristek, yang hadir melalui sambungan zoom.

BACA JUGA: Bibi Ardiansyah Sempat Bicara Soal Kematian, Vanessa Angel Protes Begini

“Kemandirian energi butuh aksi gotong royong dari pelaku industri dan perguruan tinggi. Program mewujudkan kampus energi bersih bisa sangat diterapkan di 4000 kampus se-Indonesia sehingga kesadaran masyarakat tentang energi terbarukan bisa dipimpin kalangan civitas akademika," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anthony Utomo, Managing Director Utomo SolaRUV yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Kebijakan Dan Regulasi Bidang ESDM KADIN Pusat, mengatakan kehadiran Solarpreneur Development Center juga untuk memperkuat ekosistem PLTS Atap.

Jika flashback 2017, di mana pertama kali Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) dicetuskan, salah satunya tujuannya adalah mendorong tumbuhnya industri nasional sistem fotovoltaik yang berdaya saing dan menciptakan kesempatan kerja hijau (green jobs).

“Selain mendorong kehadiran solarpreneur, kami juga membuka peluang kemitraan agar mereka yang sudah terlatih ini tidak cuma mengerjakan pekerjaan di lapangan, tapi berani terjun ke bisnis PLTS Atap," kata Anthony.

Peluang kemitraan yang dimaksud adalah membuka outlet energi Juragan Atap Surya di daerah masing-masing.

Outlet energi Juragan Atap Surya bertujuan sebagai penyedia tenaga, penyedia jasa dan maintenance terlatih guna pemanfaatan peluang usaha di bidang energi terbarukan dan katalisator penciptaan tenaga kerja hijau.

Outlet energi Juragan Atap Surya telah beroperasi di Bali, dan ke depan difokuskan ke provinsi Jawa Timur serta Jakarta.

Selain menggandeng institusi perguruan tinggi, Utomo SolaRUV juga mendorong keterlibatan pemerintah kota Surabaya dalam acara launching SDC.

Dalam sambutannya secara virtual, Wali kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi atas upaya menjadikan kota Surabaya sebagai kota bisnis yang menjunjung tinggi aspek keberlanjutan.

“Sudah biasa kalau Surabaya dikatain kota terpanas di Indonesia. Tapi melalui solarpreneur Development Center, kita sadar bahwa panas Surabaya bisa jadi sumber lapangan kerja Arek-Arek Suroboyo. UBAYA menyediakan kajian teori dan praktikal. Utomo SolaRUV menyediakan pendampingan sistem solar panel berkualitas dan berSNI. Masyarakat berpartisipasi aktif mengaplikasikan," ungkap Eri Cahyadi.

Pada kesempatan yang sama, Dahlan Iskan, Menteri BUMN 2011-2014, juga turut hadir melalui sambungan zoom guna mendukung kolaborasi Utomo SolaRUV dan UBAYA ini.

“Era PLTS memang kian terbukti, karena semakin hari harga komponennya terjangkau. Apalagi kalau nanti tenaga pemasangannya dari daerah masing-masing karena dilatih dan disertifikasi di SDC, maka tidak perlu mendatangkan dari luar. Anak-anak muda bisa masuk ke lapangan pekerjaan yang mendukung energi bersih," kata dia.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler