Solena Chaniago Protes Pemberitaan Prostitusi Mayang

Jumat, 10 Oktober 2014 – 20:43 WIB
Solena Chaniago Protes Pemberitaan Prostitusi Mayang. Foto: IST

jpnn.com - Gemparnya kasus Mayang Prasetyo, transgender Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibunuh dan dimasak suaminya di Brisbane Australia berdampak luas. Transgender asal Padang yang menetap di New York, Solena Chaniago pun tak menyangka kenalannya itu tewas mengenaskan.

Solena bilang, ia tahu Mayang dari rekannya sesama transgender. Menurutnya Mayang sosok yang ambisius sekaligus pekerja keras.

BACA JUGA: Ashanty Punya Cara Taklukkan Anak Tiri

“Jadi si Mayang ini anaknya seorang ambisi, pekerja keras dan orangnya pendiam,” terang So­lena kepada wartawan.

Sebenarnya, ia tak terlalu me­ngenal dekat Mayang. Tapi ia merasa sedih nasib Mayang seba­gai transgender yang men­cari uang ke negeri orang harus berakhir tragis.

BACA JUGA: Yuni Shara Nikmati Status Menjanda

Solena juga menyayangkan, mengapa pekerjaan Mayang sebagai PSK di-blow up sedemikian rupa di tengah kasus mutilasi yang menggemparkan itu.

“Anaknya itu berambisi dan be­kerja keras, dia anak baik-baik sebe­narnya. Yang saya tidak suka prostitusi itu di-blow up. Come on, ini kasus mengenai mutilasi, itu terjadi sama kita, kenapa yang di­ekspos sih prostistusi itu, dia itu tulang panggung keluarga,” protesnya.

BACA JUGA: Ditentang MUI, Jupe Cari Donor Sperma ke Luar Negeri

Solena yang pernah membintangi dua film Hollywood The Brooklyn Finest dan The Extra Man itu mengaku juga was-was dengan adanya kasus kekerasan tersebut.

Saat ini, Solena tengah berhu­bungan serius dengan seorang pria asal Jerman.

“Amit-amit ya, you have to be smart, you have choose to be smart. Itu nasib juga mana juga dia menyangka itu dia dibunuh, suami-istri pula. Pacar saya nggak pernah nyentil dikit aja, pacar saya nggak pernah kasar pa­dahal saya termasuk orang yang keras kepala sebetulnya,” akunya.

 Diketahui, Solena pernah menikah dengan wanita pada 2003 silam dan memiliki anak. Namun pernikahan itu berjalan tak bahagia karena ia merasa sejati­nya adalah seorang wanita. So­lena pun depresi.

“Setelah akting bertahun-tahun, saya merasa capek dipaksa nikah, nikah buat demi membahagiakan orang, orang di sini maksudnya keluarga inti ya biar bisa diterima dipaksa nikah pada umur 25 tahun, itu 10 tahun yang lalu, terus nikah cuman 11 bulan, saya punya anak umur 11 tahun sekarang, saya depresi,” kisahnya.

Sedari kecil, Solena mengaku memang sudah gemulai. Ia lebih suka mengenakan pakaian perempuan sedari dini. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 300 Judul Film India Masuk Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler