jpnn.com, SOLO - Taman Balekambang di Kota Surakarta selama hampir 1,5 tahun terakhir ini tidak menyelenggarakan berbagai event yang menyedot animo masyarakat.
Selama masa pandemi ini, tempat wisata yang dibangun pada 1921 itu hanya berkutat pada kegiatan virtual, seperti ketoprak pementasan dan Ramayana.
BACA JUGA: Gibran: Pemkot Solo Sudah Siap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19
Namun, pada Minggu ini (24/10), Taman Balekambang menggelar Pasar Seni dan Budaya yang boleh dikunjungi masyarakat secara langsung.
Event yang menelan biaya sekitar Rp 100 juta itu berlangsung pada 24-26 Oktober. Kegiatan itu melibatkan 20 komunitas perajin asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
BACA JUGA: Akun Pemkot Surakarta di Instagram Diretas, Gibran Lapor ke Facebook
Masyarakat yang mengunjungi Pasar Seni dan Budaya bisa membeli atau hanya melihat-lihat hasil kerajinan tangan, seperti kreasi janur, tenun, dan produk limbah gergaji (grajen). Ada pula bonsai dan anggur yang dimaperkan.
Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa yang membuka kegiatan itu mengatakan penyelenggaraan Pasar Seni dan Budaya adalah tanda bahwa pariwisata di kotanya mulai menggeliar.
BACA JUGA: Kaesang Lesu Usai Menonton Persis Solo
"Ini baru uji coba karena level PPKM di Kota Solo masih dua. Jadi, pelaksanaannya baru tiga hari," ujar Teguh saat membuka Paser Seni dan Budaya di Balekambang.
Menurut Teguh, memang ada kekhawatiran bahwa kegiatan pariwisata akan memunculkan klaster-klaster baru Covid-19.
Namun, wakil Gibran Rakabuming di Pemkot Surakarta itu menegaskan kekhawatiran tersebut bukan berarti pelaku pariwisata dilarang beraktivitas.
Oleh karena itu, Taman Balekambang juga akan menjadi lokasi event berskala nasional pada akhir bulan ini, di antaranya ialah lomba memancing pada 30-31 Oktober mendatang.
Pada bulan depan, tepatnya 14 November 2021, di Balekambang juga akan ada lomba burung tingkat nasional.
Selain itu, ada dua event rutin hingga akhir tahun, yakni atraksi Prajurit Keraton Surakarta Hadiningrat setiap akhir pekan pukul 16.00, dan Isian Hiburan Rakyat pada Sabtu dan Minggu.
"Kita akan buka lagi kegiatan pariwisata di Kota Solo meski ada kekhawatiran dari pihak keamanan," kata Teguh dalam sambutannya.(mcr21/jpnn)
Redaktur : Antoni
Reporter : Romensy Augustino