jpnn.com - KEGALAUAN para kaum jomblo di tanah air tiap kali menjelang Lebaran atau Natal ternyata juga dirasakan para "kolega" mereka di Tiongkok saat menghadapi Imlek. Pemicunya adalah pertanyaan: "kapan nikah?"
Maklum, saat Imlek, semua keluarga besar berkumpul. Sembari makan bersama, di situlah muncuk pertanyaan “keramat”: “kapan nikah?”
BACA JUGA: Buah Berry Tak Hanya Atasi Disfungsi Ereksi
Dan semua makanan pun menjadi hambar. Ha ha ha….
Tapi kini para kaum jomblo tak perlu khawatir lagi. Seperti dilaporkan South China Morning Post kemarin (7/2), belakangan kian marak bermunculan ''rental suami dan istri''.
BACA JUGA: Enam Jenis Ritual Rayakan Imlek
Maksudnya, laki-laki dan perempuan yang rela menjadi suami dan istri sementara. Tentu saja tidak gratis.
''Saya memasang tarif 1.500 yuan (sekitar Rp 3,1 juta) sehari untuk pesta pernikahan dan saya mendapatkan 15 ribu yuan (Rp 31 juta) dari 'pernikahan' di Shandong,'' kata Chen Gang, bukan nama sebenarnya, salah seorang pria yang menjalankan bisnis tersebut.
BACA JUGA: 4 Fakta Unik yang Perlu Diketahui Tentang Menyilangkan kaki
Tekanan kepada anak-anak muda Tiongkok, terutama yang menjelang usia 30 tahun, untuk segera menikah memang sangat besar. Maklum, mereka merupakan produk program ''satu keluarga satu anak''.
Jadi, mereka diharapkan segera menikah untuk meneruskan hierarki keluarga. Tak heran kalau peminat para suami atau istri sewaan seperti Chen ini belakangan kian meningkat. Chen saja sudah tiga kali ''menikah'' kemudian ''bercerai''.
Agar tak gampang terbongkar, para pelaku bisnis seperti Chen melengkapi dirinya dengan skill berkomunikasi seekselen mungkin.
Agar tidak terpeleset saat diinterogasi mertua. Misalnya ketika ditanya kapan mulai pacaran. Jangan sampai suami atau istri bayaran itu keceplosan, “Belum lama, setelah ongkos sewa saya ditransfer...'' (c17/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladies, Gila SALE ? Baca Ini
Redaktur : Tim Redaksi