Solusi Cerdas Mengatur Keuangan Generasi Muda

Senin, 13 Mei 2024 – 19:33 WIB
Mengatur keuangan (Ilustrasi) Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Ninnasi Muttaqiin mengungkapkan sejumlah permasalahan keuangan yang kerap menghambat atau bahkan menggagalkan kesuksesan generasi muda.

Di antaranya kurangnya pengetahuan dan perencanaan keuangan, pengambilan keputusan keuangan yang terlalu cepat dan terkadang tanpa pikir panjang.

BACA JUGA: The Gade Coffee & Gold Berhasil Mengubah Wajah Pegadaian

Kemudian perilaku konsumtif dan kurang bijaksana dalam berbelanja, serta tidak menyadari akan resiko keuangan.

Hal tersebut disampaikan Ninnasi dalam kuliah umum bertajuk Optimizing Your Career Path with Smart Financial Choice di Auditorium KRT Fadjar Notonegoro Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, Selasa (7/5).

BACA JUGA: Tiket Festival Lampion Waisak 2024 Ludes Terjual

“Untuk itu penting bagi anak muda untuk melek keuangan. Belajarlah mengelola keuangan yang baik dengan membuat skala prioritas atau goals sejak dini. Mulailah dengan berpikir positif tentang uang, lalu mulailah investasi untuk diri sendiri, dan yang tidak kalah penting adalah pandai  memilih gaya hidup dan lingkungan pergaulan,” tutur Ninna.

Selain perguruan tinggi, salah satu entitas yang juga melakukan riset untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan keuangan masyarakat, khususnya generasi muda, adalah PT Bank Jago Tbk.

BACA JUGA: Medco Energi & Pondok Indah Golf Club Siap Menggelar International Amateur Golf Championship 2024

Value Proposition Manager Bank Jago Muhammad Pandu menjelaskan, Bank Jago dengan dibantu oleh teknologi kecerdasan buatan atau AI (Augmented Intelligence), melakukan penelitian dan menganalisis ribuan permasalahan keuangan masyarakat guna menghasilkan solusi keuangan berbasis teknologi.

“Isu yang paling banyak muncul antara lain belum tanggal tua uang sudah habis, pengeluaran lebih besar dari pemasukan, dan ada uang dulu atau atur uang dulu?” ungkap Pandu.

Berdasarkan persoalan-persoalan tersebut, Bank Jago kemudian merancang produk dan layanan berbasis aplikasi yang dapat tertanam dalam ekosistem digital serta dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan hidup manusia.

Aplikasi Jago juga memiliki fitur Kantong dan laporan keuangan yang tak hanya membantu penggunanya mengatur keuangan secara rapi tetapi juga membangun budaya tertib anggaran.

“Setiap orang punya kebutuhan hidup dan masing-masing punya cara sendiri untuk mengatur keuangan. Itulah kenapa Aplikasi Jago dirancang agar nasabah bisa fleksibel mendesain solusi keuangannya sendiri secara mudah dan seamless. Karena Aplikasi Jago terhubung dengan kekuatan ekosistem digital, seperti Gopay, Gojek, Tokopedia, serta Bibit dan Stockbit untuk investasi,” papar Pandu.

Berdasarkan riset Bank Jago, terdapat empat level kedewasaan finansial manusia yang diukur berdasarkan fokus keuangannya.

Level pertama adalah financial security, yakni aman secara finansial untuk membiayai kebutuhan dasar pribadi, seperti untuk makan, bayar sewa hunian, atau bayar listrik dan telepon.

Level kedua adalah financial resilience, yakni memiliki ketahanan keuangan yang lebih baik karena penghasilannya tak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga tersedia dana siaga ketika menghadapi kejadian tak terduga.

“Level berikutnya adalah financial control atau memiliki kendali finansial. Punya penghasilan sendiri sehingga tidak lagi bergantung pada orang lain. Biasanya, mulai punya tabungan jangka panjang,” jelas Pandu.

Level terakhir adalah financial freedom atau memiliki kebebasan secara finansial.

“Pada level ini umumnya masalah finansial sudah teratasi, punya dana pensiun dan dapat membahagiakan orang sekitar,” paparnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler