Solusi Demokratis Ala Iran: Abaikan Israel, Palestina Tentukan Semua

Selasa, 26 April 2022 – 23:59 WIB
Seorang wanita Palestina mengangkat tangan di depan tentara Israel yang menghancurkan kandang hewan miliknya dekat Hebron, wilayah pendudukan Israel, Tepi Barat, Rabu (2/9/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasma/FOC/djo

jpnn.com, JAKARTA - Republik Islam Iran berpendapat normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dengan rezim apartheid Israel adalah pendekatan yang keliru.

“Pendekatan keliru ini membuat mereka mengabaikan pihak-pihak pembela hak bangsa Palestina dan jatuh ke dalam perangkap yang disiapkan oleh AS dan rezim Zionis yang tujuan utamanya hanya memecah belah bangsa Islam dan melanjutkan hegemoni,” tulis pernyataan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Selasa.

BACA JUGA: Setelah Sikat 15 Pejabat AS, Iran Desak Biden Tunjukkan Niat Baik

Republik Islam Iran menyerukan kepada negara-negara yang telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel agar meninjau kembali langkah itu dikarenakan adanya berbagai gerakan resistensi dan perlawanan bangsa Palestina.

Bagi Republik Islam Iran, solusi demokratis adalah menganggap Israel tidak pernah ada dan memberikan hak menentukan nasib sendiri kepada rakyat Palestina.

BACA JUGA: Presiden Raisi Ancam Israel: Jangan Coba-Coba Colek Iran!

Secara umum solusi usulan Republik Islam Iran yang telah dikomunikasikan ke Sekretaris Jenderal PBB mencakup beberapa hal sebagai berikut: pertama, seluruh pengungsi Palestina memiliki hak untuk kembali ke tanah air mereka.

Kedua, seluruh masyarakat Palestina, penganut agama apa pun (Islam, Kristen, Yahudi) harus menentukan nasib, masa depan dan sistem politik negara mereka melalui proses referendum yang adil dan demokratis.

BACA JUGA: Teheran Lihat Sinyal Kedengkian Amerika terhadap Iran Kembali Menguat

“Ketiga, berdirinya sistem politik pilihan mayoritas rakyat Palestina,” ujar Kedubes Iran.

Keempat, sistem politik pilihan mayoritas masyarakat Palestina akan memutuskan tentang nasib pihak-pihak pendatang ke wilayah Palestina.

Kedubes Iran mengatakan tindakan “pendudukan” adalah langkah ilegal yang bertentangan dengan peraturan internasional.

“Langkah normalisasi hubungan dengan Israel menjadi bentuk penerimaan pendudukan. Padahal, dalam hal ini (pendudukan) bertentangan dengan hukum internasional serta berlawanan dengan undang-undang dasar dari berbagai negara,” ujar Kedubes Iran.

Republik Islam Iran mengajak seluruh negara dunia khususnya negara-negara Muslim untuk melakukan upaya yang diperlukan guna mendukung penuh resistensi dan perjuangan rakyat Palestina.

“Republik Islam Iran mengajak seluruh dunia khususnya negara-negara Muslim untuk menolak berbagai prarkarsa palsu antara lain Kesepakatan Abad maupun normalisasi hubungan dengan rezim Zionis serta membantu proses penyelesaian masalah Palestina secara adil dan demokratis,” ujar Kedubes Iran. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler