jpnn.com, LONDON - Peran Son Heung-min di Tottenham Hotspur semakin terasa. Sejak dua pemain lini serang Spurs, Harry Kane (cedera otot engkel kiri) dan Dele Alli (hamstring kiri) absen, Son menjadi andalan.
Spurs membeli Son Heung-min dari Bayer Leverkusen seharga GBP 22 juta (Rp 397,83 miliar) pada musim panas 2015. Harga transfer itu menjadikan Sonny, sapaan Son Heung-min, pemain termahal Asia.
BACA JUGA: Debut Manis Son Heung-min di Piala Asia 2019
Media-media Inggris mencibir transfer. Mayoritas menyebut kedatangan Sonny adalah strategi bisnis. Sonny jadi pintu masuk Spurs merangkul basis fans di Asia. Kebetulan saat itu asuransi Asia Pasifik AIA adalah sponsor Spurs.
Tudingan itu terpatahkan seiring berjalannya waktu. Pada musim keempatnya di Premier League, peran Sonny tak ecek-ecek bagi The Lilywhites.
BACA JUGA: Piala Asia 2019: Son Heung-Min Mendarat di Dubai
Wide attacker itu pun menjadi andalan Spurs pada leg pertama 16 besar Liga Champions menghadapi Borussia Dortmund di Stadion Wembley, Kamis (14/2) dini hari.
Ya, saat Spurs butuh tambahan tenaga di lini depan Sonny sudah menyelesaikan tugasnya bersama timnas. Setelah Korsel kalah di tangan Qatar di perempat final Piala Asia 2019 (25/1), pemain 26 tahun itu langsung kembali ke London.
BACA JUGA: Tottenham Hotspur Pesta Gol di Kandang Everton
Dan memang sejak kehilangan Kane dan Alli, Sonny menjadi top skor Spurs. Dalam lima laga terakhir Spurs tanpa Kane dan Alli maka Sonny menjadi top skor Spurs dengan tiga golnya. Paling krusial ketika mengantarkan Spurs menang 1-0 atas Newcastle (2/2) di Stadion Wembley.
“Kerja keras, kengototan, selalu menekan adalah hal yang kita lihat ketika dia (Sonny, red.) bermain. Dia akan terus mencoba, mencoba, mencoba, dan mencoba,” kata pelatih Spurs Pochettino kepada Independent. “Baik dengan bola atau tidak dia akan selalu berlari. Dan itu yang terpenting,” tambah eks pelatih Espanyol dan Southampton itu.
Pochettino mengibaratkan Sonny sebagai baterai. Selama masih tersedia daya hidup, baterai itu akan terus bekerja. “Jika dia pada titik terlelahnya maka dia akan segera meminta pergantian. Karena itu dia merupakan contoh bagi semua pemain,” ujar Pochettino.
Pelatih dengan persentase menang 57,2 persen di Spurs itu juga menyebut Sonny sebagai pemain yang pintar. Sonny mau melakukan apapun sesuai instruksi Pochettino. Tekel dan intersep untuk membantu pertahanan, pressing kepada lawan meski tanpa bola, dan tidak egois.
Statistik Sonny ketika melawan Dortmund juga apik. Dalam lima tahun karir bersama tim Bundesliga Hamburger SV dan Bayer Leverkusen, Die Borussen menjadi lawan favorit Sonny. Diantara enam pertemuan dengan Dortmund, Sonny mencetak lima gol. Sonny berhasil menang empat kali, seri sekali, dan kalah sekali.
Nah, dalam tiga musim terakhir Spurs cukup akrab dengan Dortmund di ajang kompetisi Eropa. Pada 2015-2016, keduanya bertemu di 16 besar Liga Europa. Di dua pertemuan iotu, Dortmund menang dengan agregat 5-1.
Spurs lantas membalasnya pada musim lalu. Kali ini di fase grup Liga Champions. Spurs menghajar Dortmund dengan skor 3-1 di Wembley (13/9/2017). Lantas menang 2-1 di Signal Iduna Park (21/11/2017). Dalam dua kemenangan tersebut, Sonny masing-masing mencetak satu gol.
Di sisi lain, situasi yang dihadapi Dortmund juga sama dengan Spurs. Yakni top skor mereka harus menepi karena cedera. Marco Reus mengalami cedera paha kanan ketika lawan Werder Bremen di 16 besar DFB Pokal (5/2).
Tanpa Reus, laju Dortmund seret. Pada spieltag 21 yang berlangsung Sabtu (9/2) lalu, Dortmund imbang 3-3 lawan 1899 Hoffenheim. Padahal Dortmund sudah unggul 3-0 lebih dahulu sampai menit ke-66.
Siapa yang diharapkan menjadi substitusi sepadan bagi Reus? Winger muda Jadon Sancho yang paling mencuat. Meski koleksi golnya yakni tujuh masih di bawah penyerang Paco Alcacer namun Sancho sering sering starter ketimbang Alcacer.
“Spurs dalam kondisi yang bagus meski mereka tanpa Harry (Kane) dan Dele (Alli). Tahun lalu kami memang tak bisa mengalahkan mereka namun kami mengalami kemajuan tahun ini,” ujar Sancho.
Selain Reus, maka tiga pemain Dortmund lainnya mengalami cedera. Yakni Lukas Piszczek (cedera tumit), Julian Weigl (demam), dan Paco Alcacer (cedera bahu). (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Libas Leicester, Tottenham Hotspur Gusur Chelsea dan Arsenal
Redaktur : Tim Redaksi