jpnn.com - LOS ANGELES - Setelah mengumumkan The Interview batal tayang gara-gara mendapat ancaman, pihak Sony kini membuat keputusan. Film itu akhirnya ditayangkan mulai hari ini di bioskop Amerika Serikat.
Perubahan itu terjadi setelah Presiden AS Barack Obama mengecam pembatalan film komedi yang bercerita tentang pembunuhan pimpinan Korea Utara Kim Jong-un tersebut.
Pada Jumat (19/12) Obama sangat senang setelah Sony berencana menayangkan film yang menghabiskan dana Rp 548 miliar itu.
BACA JUGA: JKT48 Nikmati Serunya Syuting di Alam
"Keputusan Sony ini membuktikan AS adalah negara yang memiliki kebebasan berbicara. Presiden sangat menghargai hal tersebut," ujar Juru Bicara Gedung Putih Eric Schultz.
Tentu saja keputusan itu juga disambut bahagia dua aktor yang membintangi film tersebut. "Orang-orang telah berbicara. Kebebasan telah berlaku," ungkap Seth Rogen, 32.
James Franco juga sependapat. 'Victory!!! Orang besar dan presiden telah berbicara," serunya sebagaimana dilansir di Reuters.
Namun, film The Interview hanya bisa disaksikan di bioskop terbatas. Dua di antaranya adalah The Plaza Theater, Atlanta, dan Alamo Drafthouse, Austin, Texas.
BACA JUGA: Ridho Rhoma Bernostalgia Gulali
Chief Executive Sony Pictures Entertainment Michael Lynton menjelaskan, Sony membuat peraturan ketat. Khususnya setelah ada teror dari kelompok bernama The Guardian of Peace itu.
"Kami tidak akan menyerah. Kami sangat gembira film The Interview rilis di sejumlah bioskop pada Hari Natal," tambah Lynton pada Selasa lalu (23/12).
Pihak Sony berjanji memberikan keamanan di teater untuk mendapatkan penonton sebanyak-banyaknya.
Dengan adanya kasus itu, menurut Eugene Volokh, profesor di School of Law, University of California, Los Angeles, bioskop akan memiliki pertahanan yang cukup kuat. Meski, ancaman tersebut diakui tidak spesifik dan kredibel. (bri/c7/jan)
BACA JUGA: Kimberly Ryder Ingin Nikmati Kesendirian di Pantai
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Damai dari UNM
Redaktur : Tim Redaksi