jpnn.com, TANGERANG - Y (30) dan J (35) berjalan dengan terpincang-pincang. Kaki kedua bandit ini ditembak aparat Polresta Tangerang karena berupaya melawan petugas.
Keduanya merupakan pelaku kejahatan dengan modus mengganjal mesin anjungan tunai mandiri (ATM) untuk menguras uang nasabah.
BACA JUGA: Satu per Satu Para Bandit Curanmor Digulung Timsus Maleo
"Tersangka Y merupakan sopir angkutan kota dan J adalah petugas pengamanan salah satu perusahaan di Tangerang," kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Rabu (8/4).
Ade Ary mengatakan, upaya tersebut merupakan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki karena sebelumnya sudah diberikan peringatan.
BACA JUGA: Ganjal Mesin ATM dengan Mika, Bisa Raup Rp 75 Juta
Namun kedua tersangka merupakan spesialis pencurian uang di mesin ATM dengan cara menganjal dengan tusuk gigi.
Menurut dia setiap kali beraksi dapat mengurus isi ATM milik korban sebesar Rp700.000 sampai Rp14 juta.
BACA JUGA: Dua Pria Ini Pasrah Temannya Ditembak Mati Polisi
Mantan Kapolres Pontianak itu menambahkan, kedua tersangka sudah beraksi sejak awal tahun 2019 dan akhirnya tertangkap pada sebuah mesin ATM di kawasan pertokoan Citra Raya, Kecamatan Panongan.
Sedangkan tersangka J berperan ikut antre di belakang calon korban di dalam ruang pengambilan ATM dan Y menyiapkan peralatan seperti tusuk gigi, cotton bud (pembersih telingga) dan gergaji besi.
"Modus para tersangka adalah berawal dari mengganjal mesin ATM dengan tusuk gigi yang dikombinasikan dengan cotton bud," katanya.
Ketika korban mengalami masalah saat akan mengambil uang, maka J berperan memberikan saran kepada korban untuk kembali mengetikkan nomor PIN.
Bahkan saat korban mengetik nomor PIN maka tersangka menghapal dan menyuruh untuk mengulangi kembali, tentu saja gagal karena ATM tersangkut di mesin.
Menurut dia, tersangka kemudian memberi saran kepada korban untuk menghubungi layanan konsumen dan mendatangi pihak bank.
Dia menambahkan saat korban meninggalkan ATM, para tersangka mulai beraksi dengan cara menggergaji lubang kemudian mengambil kartu tersebut.
"Ketika kartu itu sudah di tangan tersangka kemudian menguras isi ATM karena telah mengetahui nomor PIN korban," ungkapnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti