Sopir Angkot Mogok, Tuntut Kenaikan Ongkos

Minggu, 23 Juni 2013 – 12:00 WIB
PAGARALAM  - Imbas naiknya harga BBM jenis  Premium dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter yang resmi mulai diberlakukan oleh Pemerintah sejak Sabtu (22/6) pukul 00.00 WIB, ratusan sopir angkutan kota (angkot)  trayek Pagaralam - Krinjing melakukan "mogok" dengan  turun ke jalan menuntut kenaikan tarif angkutan.     

Mereka menuntut agar pemerintah kota Pagaralam segera menindaklanjuti nasib para sopir yang ada, dan segera melakukan penyesuaian ongkos angkot bagi penumpang yang ada.   

Pantauan di lapangan, ratusan sopir beserta angkot  melakukan aksi Mogok turun ke jalan dengan tak beroperasi sejak pagi. Massa yang terdiri dari para sopir ini telah berkumpul sejak sekitar pukul 08.00 WIB di kawasan Jalan Negara tepatnya di objek wisata megalit Tegur Wangi.

Sementara angkot mereka dibiarkan terparkir di pinggir jalan hingga ratusan meter. Sebagian sopir yang ada terpaksa menyetop beberapa angkot yang masih beroperasi, begitupun penumpang terpaksa diturunkan.  

Sementara puluhan  aparat gabungan (satreskrim, intelkam, sabhara, satlantas) dari Polres Pagaralam dan Polsek setempat yang mendapat laporan adanya aksi dari sopir angkot langsung melakukan pengamanan dan mengatur arus lalulintas di lokasi dipimpin langsung Wakapolres Pagaralam Kompol Sugeng Haryanto didampingi Kasat Lantas AKP Herry Widodo.  

Jalius didampingi Trisman, koordinator lapangan dalam aksi tersebut, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan penyesuaian. Dimana  menaikkan tarif tak lebih 30 persen, namun kenaikan ini tidak diberlakukan bagi penumpang statusnya pelajar dan mahasiwa.  

"Sekaranag kami minta  naikan 30 persen dari tarif sebelumnya. Namun, ongkos bagi pelajar dan mahasiswa kita minta ongkos lama. Kita minta kebijakan dan perhatian dari pemreintah terkait nasib kami jasa transpostasi khususnya trayek Kota Pagaralam -  Krinjing," ungkapnya.  

"Saat ini ongkos angkot yang baru, yakni pelajar atau jarak dekat Rp 2.000 dan mahasiswa Rp 3.000. Dari Pagaralam hingga Krinjing semula Rp 6.000-Rp 6.500 naik menjadi Rp 7.500," bebernya.

Menanggapi hal tersebut, Kadishubkominfo Kota Pagaralam Drs H Agustiar Effendi MSi mengatakan, dirinya tak menampik dampak kenaikan harga BBM berdampak pada gejolak di masyarakat. Seperti, ongkos angkot khususnya di Kota Pagaralam.

"Mereka (sopir) menuntut kenaikan ongkos  angkot merupakan hal wajar.  Namun saat ini kita masih menunggu petunjuk penyesuaian tarif dari Kementrian Perhubungan," ujar Agustiar di hadapan para sopir untuk mencoba meredam aksi tersebut. (ald)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Siapkan Operasi Pasar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler