jpnn.com, JAKARTA - Kecelakaan lalu lintas melibatkan mobil boks dan ambulans terjadi di Jalan Jenderal Gatot Subroto, tepatnya di dekat halte Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (19/5) dini hari.
Mobil boks yang dikendarai LF menabrak satu unit ambulans Paguyuban Perantau Desa yang tengah berhenti di pinggir jalan. Tabrakan itu mengakibatkan jenazah terpental hingga ke jalan raya.
BACA JUGA: Masyaallah, Ambulans Membawa 3 Pasien Covid-19 Terlibat Kecelakaan
Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Fahri Siregar menjelaskan kejadian berawal saat mobil boks yang dikemudikan LF melaju dari arah timur ke barat di Jalan Jenderal Gatot Subroto.
Menurut Fahri, sang sopir mobil boks diduga mengantuk dan kurang hati-hati dalam berkendara, sehingga menyerempet sopir ambulans yang tengah memindahkan jenazah tersebut.
BACA JUGA: Ambulans Terjaring di Pos Penyekatan Bukan karena Mengangkut Pemudik, Ya Ampun
"(Sopir mobil boks diduga) mengantuk, kurang hati-hati dan kurang konsentrasi akhirnya menyerempet MFH, pengemudi ambulans Paguyuban Perantau Desa," kata Fahri dalam keterangannnya, Rabu (19/5).
Dia mengatakan kecelakaan itu mengakibatkan jenazah terdorong dan jatuh ke jalan raya.
BACA JUGA: Mobil Boks Terguling di Tol Dalam Kota, Ini Penyebabnya
"Jadi (jenazah) terdorong ke depan, hingga jenazah keluar dan jatuh ke jalan," ungkapnya.
Tidak hanya sampai di situ, kata Fahri, mobil boks tersebut kemudian menabrak lagi satu unit taksi yang tengah parkir di bahu jalan.
"(Mobil boks)oleng ke kiri, dan menabrak lagi kendaraan Geely Taxi yang dikemudikan AZ," katanya.
Fahri mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang terjadi pada dini hari itu.
Namun, MFH, dan seorang kernet ambulans berinisial EP, mengalami luka di bagian pelipis.
Sementara, PN yang merupakan keluarga dari jenazah, mengalami luka robek di bagian belakang kepala.
"Selanjutnya, dibawa ke rumah sakit," ungkap Fahri. (cr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama