jpnn.com, MELBOURNE - Restoran waralaba McDonald’s menutup sementara 12 gerainya di Victoria, Australia gara-gara salah satu pegawainya terjangkiti virus corona. Selain itu, staf resto cepat saji itu juga diharuskan menjalani tes COVID-19.
CEO McDonald's Australia Andrew Gregory mengungkapkan, pegawainya yang terjangkiti COVID-19 itu merupakan sopir truk yang bertugas mendistribusikan barang. “Dia mengantarkan kardus-kardus produk beku, selada, daging sapi, keju yang kami gunakan di restoran,” ujar Gregory kepada stasiun radio 3AW.
BACA JUGA: McDonalds di Sarinah Tutup Permanen, Manajemen Ungkap Alasannya
Memang sopir itu tidak nenunjukkan gejala-gejala COVID-19 dan sama sekali tak menyadari telah terjangkiti virus mematikan itu. Namun, dia mengirim barang ke 12 resto McDonald’s dan melakukan kontak di setiap titik penurunan barang.
“Dia memiliki kontak minimal dengan satu atau dua atao orang pekerja di resto-resto,” sambung Gregory.
BACA JUGA: Bos McDonalds Australia Terlibat Insiden Pengrusakan Bendera Aborijin
Menurut Gregory, penutupan 12 gerai itu murni keputusan McDonald's tanpa ada permintaan dari pihak berwenang di Australia. McDonald's Australia juga telah berkoordinasi dengan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan dalam rangka membersihkan 12 gerainya dari paparan COVID-19.
Kini, McDonald's Australia masih menunggu hasil test COVID-19 terhadap para pegawaianya yang bertugas di 12 gerai itu. Namun, Gregory meyakini pegawainya tak menularkan COVID-19 ke pelangggan.
BACA JUGA: Ferrari, Merek Paling Kuat di Dunia Lampaui McDonalds dan Coca-Cola
Gregory menegaskan, Departemen Kesehatan menyatakan para pelanggan McDonald’s dalam risiko yang sangat rendah. “Kebanyakan menggunakan layanan drive through (tanpa turun, red)… kemampuan untuk terjadinya infeksi sangat sangat kecil,” tuturnya.(SMH/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni