jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, tidak perlu ada tim transisi terkait pergantian kepemimpinan di pemerintah provinsi yang dipimpinnya. Pasalnya, pergantian gubernur DKI bukanlah seperti pemilihan presiden.
"Ini bukan presiden kok, transisi bagaimana?" kata Ahok -panggilan akrab Basuki- di Balai Kota, Jakarta, Kamis (4/5).
BACA JUGA: Sandiaga Bakal Buat Pojok Taaruf di RPTRA, Begini Tanggapan Ahok
Ahok dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat kalah dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Masa jabatan Ahok-Djarot sebagai gubernur dan wakil gubernur hanya sampai Oktober 2017.
Ahok menyatakan, setelah Anies-Sandi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, mereka tidak bisa langsung mengganti kepala dinas. Berdasarkan Peraturan Mendagri, hal itu membutuhkan waktu delapan bulan.
BACA JUGA: DPR: Boleh Kirim Bunga, Asal jangan Berlebihan
"Emang kamu presiden ganti menteri? Kalau presiden begitu masuk, ganti (menteri). Sudah kayak mau jadi presiden saja," ucap Ahok.
Sebelumnya, Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo menyatakan, Anies-Sandi membentuk tim transisi. Tim itu akan berkomunikasi dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
BACA JUGA: Ahok Sebut Pembakar Bunga Belum Move On
"Tujuan tim transisi untuk berkomunikasi dengan sekda dan gubernur-wakil gubernur saat ini terkait penyusunan APBD Perubahan," kata Syakir yang menjadi wakil ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Syakir menambahkan, tim transisi juga mengondisikan agar program 100 hari Anies-Sandi ketika menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI bisa berjalan dengan baik.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duhhh.... Ahok Keluarkan Kata Kasar Lagi
Redaktur : Tim Redaksi