jpnn.com, BANDUNG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat menggelar rapat koordinasi untuk menghadapi Pilkada 2018, Minggu (7/1). Dalam rakor yang digelar di Prime Park Hotel, Bandung itu, Gerindra memanaskan mesin politiknya untuk memenangkan duet Sudrajat-Ahmad Syaikhu pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar).
Saat ini sudah ada tiga pasangan calon lain yang akan bersaing dengan Sudrajat-Syaikhu. Yakni duet TB Hasanuddin-Anton Charliyan dari PDIP, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (diusung koalisi NasDem, PPP dan PKB), serta Deddy Mizwar-Deddy Mulyadi (usungan Golkar dan Partai Demokrat).
BACA JUGA: Pilgub Jatim 2018: PKS, PAN, dan Gerindra Dukung Gus Ipul
Namun, Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi merasa optimistis bisa memenangkan Sudrajat-Syaikhu. "Menghadapi empat pasangan calon, kami bismillah optimistis (menang)," ujarnya usai rakor.
Mulyadi menambahkan, optimismenya didasari konsolidasi yang kuat antara Gerindra dan PKS dalam mengusung duet Sudrajat-Syaikhu. Konsolidasi itu juga sudah menjangkau struktur dan kader partai.
BACA JUGA: Tak Peduli Kalah Menang, Kang TB-Anton Siap Tempur di Jabar
"Kami hanya tinggal menata. Strategi kemenangan kami susun, struktur akan disusun hingga anak cucu rantingnya," ungkapnya.
Mulyadi juga memberi respons positif atas adanya empat pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur pada Pilgub Jabar. Sebab, hal itu akan memudahkan Gerindra memenangkan duet Sudrajat-Syaikhu.
BACA JUGA: Catat, Jago PDIP di Jabar Tak Bermasalah dengan Umat Islam
"Ya, tentu makin banyak makin bagus, artinya tingkat dari kepercayaan dan kemenangan akan semakin kecil. Kalau sama rata saja 25 persen secara logika akan lebih mudah, ya mudah mudahan," katanya.?
Selain itu Mulyadi juga meyakini Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendukung duet Sudrajat-Syaikhu. Sebab, aspirasi yang berkembang di masyarakat memang menginginkan PAN bisa bersama-sama dengan Gerindra dan PKS.
“Ini adalah koalisi reuni ya, dan ini menjawab respon dari keinginan masyarakat supaya Gerindra, PKS dan PAN terus bersama sama," bebernya.?
Mulyadi menegaskan, Pilgub Jabar 2018 hanyalah sasaran antara. Sebab, sasaran utamanya adalah Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
“Jadi saya mohon izin seolah-olah membuat gaduh dua, tiga bulan ke belakang. Karena saya sedang menjalankan parameter dari ketua umum," ungkapnya.(ona/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditinggal PDIP, Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Bersama Uu
Redaktur & Reporter : Antoni