jpnn.com, ST PETERSBURG - Akbarjon Djalilov, pemuda 22 tahun asal Kyrgyzstan disebut sebagai pelaku bom bunuh diri di St Petersburg, Rusia, Senin (3/4) lalu.
Kyrgyzstan? Negeri di Asia Tengah itu adalah negara muslim dengan enam juta penduduk. Sekutu terdekatnya adalah Rusia dan menjadi markas angkatan udara Rusia. Kenyataan bahwa pelaku pemboman berasal dari Kyrgyzstan cukup mengejutkan. Pasalnya, umumnya serangan teror di Rusia banyak menunjuk pemberontak Chechnya dan terbaru, fanatik ISIS, sebagai pelaku.
BACA JUGA: Lihat! Ini Orangnya..Pelaku Bom St Petersburg
Meski demikian, Kyrgyzstan tidak asing dengan teroris. Bahkan beberapa pelaku teror terbukti berasal dari Kyrgyzstan.
Daily Mail melansir, ada lebih dari 500 jihadis Kyrgyzstan, diyakini berpergian ke Syria dan Irak untuk bergabung bersama ISIS.
BACA JUGA: Pelaku Bom St Petersburg Berusia 22 Tahun, Namanya...
Berdasarkan data dari agen rahasia keamanan Rusia FSB, setidaknya ada tujuh ribu warga negara dari tujuh pecahan Uni Sovyet, termasuk 2.900 orang Rusia sudah direkut oleh ISIS. Dan, sekarang muncul kekhawatiran kalau beberapa dari mereka, termasuk dari Kyrgyzstan kembali dari Timur Tengah untuk melancarkan serangan di Eropa.
Dan bukan kali pertama warga negara Kyrgyzstan berurusan dengan serangan teror. Dzhokhar Tsarnaev, yang lahir di Kyrgyzstan, terbukti memicu bom saat Boston Marathon pada 15 April 2013. Dia melakukan itu bersama adiknya Tamerlan Tsarnaev.
BACA JUGA: Karangan Bunga Merah dari Vladimir Putin
St. Petersburg, seperti Moskow, adalah rumah buat imigran diaspora dari Asia Tengah. Mereka keluar dari tanah kelahiran untuk lepas dari kemiskinan dan mendapatkan pekerjaan di Rusia. Mereka ada yang secara resmi mendapatkan izin, ada juga yang ilegal. Ada ribuan yang sudah berlabel warga negara Rusia.
Tetapi, belakangan Rusia mulai menolak permohonan visa dari negara-negara di Asia Tengah. Ini memicu ancaman keamanan juga. Dengan kenyataan ini, pelaku teror di Rusia bisa bertambah. Tidak hanya dari pemberontak Chechnya dan fanatik ISIS, militan-militan debutan dari Asia Tengah yang frustrasi karena merasa tidak punya masa depan juga menjadi ancaman Rusia. (dailymail/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Kecam Serangan Teror Bom di Saint Petersburg
Redaktur & Reporter : Adek