Soroti Debat Perdana Capres, Sultan: Panelis Tidak Persoalkan Periodesasi Jabatan Maksimal Ketum Parpol

Minggu, 17 Desember 2023 – 09:04 WIB
Wakil Ketua DPD Sultan B Najamudin. Foto: Dokumentasi Humas DPD RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin turut mengomentari proses debat calon presiden (capres) yang diselenggarakan oleh Komisi pemilihan umum (KPU) pada Selasa 12 Desember 2023 lalu.

Menurut Sultan, masyarakat tidak mendapatkan banyak gambaran yang terang terkait topik demokrasi, terutama peran dan fungsi partai politik dari ketiga capres.

BACA JUGA: Gus Imin Bukan Cawapres Dadakan, Tak Perlu Belajar Materi Debat untuk Ladeni Lawan

“Saya kira para Panelis Debat Pilpres cukup baik mengeksplor realitas demokrasi dan politik nasional secara umum. Namun para panelis belum secara detail dan kritis mempersoalkan jabatan ketua umum partai politik yang tidak dibatasi oleh undang-undang partai politik saat ini,” ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Minggu (17/12).

Keberadaan Partai politik saat ini, kata mantan aktivis KNPI itu, perlu dilakukan pembaharuan agar mampu berkontribusi pada pembangunan demokrasi Indonesia.

BACA JUGA: Debat Capres Bakal Pakai Podium? Ganjar Lebih Mementingkan Tema ketimbang Teknis

Sebab, dalam kelembagaan dan pola kaderisasi parpol cenderung tidak demokratis.“Hal ini terlihat dari jabatan ketua umum partai politik yang sepertinya berlaku seumur hidup. Padahal partai politik diberikan tugas oleh konstitusi sebagai institusi publik yang bertanggung jawab untuk mencetak calon pemimpin nasional", tegasnya.

Namun, kata Sultan, kelembagaan partai justru lebih banyak diatur oleh Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga Partai.

BACA JUGA: Gerindra Pastikan Gibran akan Berikan Kejutan saat Debat dengan Cak Imim dan Mahfud MD

Akibatnya persoalan paling krusial seperti masa jabatan maksimal ketua umum partai tidak mampu dikendalikan oleh undang-undang.

“Partai politik bukan organisasi dagang atau perusahaan keluarga yang secara tirani dimiliki dan dikuasai oleh satu atau sekelompok orang. Jadi, sangat disayangkan isu partai politik yang menghambat proses demokrasi dan keadilan politik ini justru absen dalam proses debat kemarin,” ujar Sultan.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler