jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyesalkan terjadinya kekerasan dan ancaman kepada wartawan.
Teddy menuturkan seharusnya narasumber bisa lebih bijaksana terkait pemberitaan yang dirilis oleh jurnalis.
BACA JUGA: Teddy Gusnaidi Garuda Sebut Anies Gencar Bikin Drama Seolah-olah Dirinya Good Boy
"Tentu hal itu tidak perlu terjadi jika narasumber atau pihak yang diberitakan mengerti bahwa mereka bisa mengambil langkah-langkah yang bisa membuat diri mereka nyaman, tanpa harus melakukan kekerasan," ungkap Teddy di Jakarta, Jumat (27/1).
Menurutnya, setiap orang berhak untuk tidak memberikan informasi kepada wartawan ketika ditanya. Jadi, tidak ada kewajiban bagi narasumber untuk menjawab pertanyaan wartawan.
BACA JUGA: Teddy Gusnaidi Sentil Hacker Bjorka yang Terlalu Banyak Membuat Pernyataan Politis
Begitupun dengan wartawan, lanjut Teddym mereka juga punya hak untuk menjalankan profesinya.
Wartawan punya hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Kerja wartawan dilindungi oleh UU, tetapi jika dianggap pemberitaan itu salah, maka yang bersangkutan dapat memberikan hak koreksi," katanya.
Oleh karena itu, bagi narasumber terkait sebaiknya menggunakan saja hak untuk tidak bicara, hak jawab maupun hak koreksi yang sudah diatur dalam UU.
"Bukan malah dengan melakukan kekerasan," pungkas Teddy.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu tidak dapat menoleransi tindak kekerasan tersebut. Apalagi UU Pers telah mengatur bahwa wartawan yang bertugas mendapat perlindungan hukum.
Dewan Pers telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur. Respons Kapolda Jawa Timur adalah mendukung penuh penuntasan kasus ini.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul