jpnn.com, GORONTALO - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar Sosialisasi Empat Pilar di Gedung Pertemuan Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo, Selasa (26/11). Setidaknya 400 orang yang terdiri dari aparatur sipil negara (ASN), dan orang sipil memenuhi lokasi acara untuk menghadiri sosialisasi.
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad dan anggota MPR dari Kelompok DPD Abdurrahman Abubakar Bahmid turut hadir dan bergantian menjadi pembicara di sosialisasi tersebut.
BACA JUGA: Pimpinan MPR RI akan Kunjungi Kantor PKS Siang Ini
Mengawali acara, Fadel yakin masyarakat Gorontalo masih memegang teguh Pancasila sebagai ideologi bangsa. Masyarakat Gorontalo juga tetap mengedepankan toleransi, meski penduduknya mayoritas beragama muslim.
"Pengalaman saya menjadi gubernur dua kali dan sebagai anggota DPR yang bolak balik ke sini, saya yakin nilai-nilai Pancasila dipegang erat masyarakat Gorontalo", ungkap dia saat berbicara di acara Sosialisasi Empat Pilar, Selasa.
BACA JUGA: MPR Apresiasi kepada Generasi Muda Islam Indonesia Gelar Acara Berskala Internasional
Dalam kesempatan tersebut, Fadel juga menyerap aspirasi masyarakat. Terutama, mendengarkan keluhan masyarakat agar empat pilar bangsa tidak luntur dari masyarakat Gorontalo.
Setelah mendengar aspirasi, Fadel mengidentifikasi 3 hal yang perlu dilakukan pemerintah terhadap Gorontalo. Yakni mengembangkan pariwisata, infrastruktur, dan kebudayaan.
BACA JUGA: MPR RI Dorong Rekonsiliasi Nasional di Bidang Ekonomi
Menurut dia, pemerintah pusat atau daerah perlu mengembangkan wisata bahari di Gorontalo. Dengan letak yang berdekatan dengan Filipina, Gorontalo bisa saja menjadi destinasi turis dari negara tersebut.
Kemudian, lanjut dia, pemerintah perlu membangun infrastruktur. Dia pun menyinggung tentang pengembangan Pelabuhan Anggrek.
"Kawasan ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah pusat untuk menjadi proyek nasional," ucap dia.
Selanjutnya, kata dia, pemerintah perlu membangun pusat kebudayaan. "Semua aspirasi itu akan dibawa ke tingkat nasional", tutur lulusan ITB itu.
Sementara itu, Abdurrahman Abubakar Bahmid menyebut perlunya MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar. Sebab, kegiatan itu ialah upaya untuk merawat Pancasila.
"Ini penting karena kami khawatir Pancasila akan tergantikan," ungkap dia saat berbicara di acara Sosialisasi Empat Pilar, Selasa.
Menurut dia, sejarah telah berbicara bahwa beberapa kali terjadi upaya mengganti Pancasila dari ideologi bangsa. Bachmid pun menyinggung pemberontakan PKI dan DI/TII.
Menurut dia, upaya mengganti Pancasila dari ideologi bangsa perlu diminimalisir. Satu di antaranya dengan melakukan Sosialisasi Empat Pilar.
"Adanya media sosial bisa digunakan untuk menyebarkan paham yang tak sesuai dengan Pancasila. Selepas sosialisasi, ibu-ibu bisa menyampaikan kepada yang lain," timpal dia.(mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan