jpnn.com, MATARAM - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperkenalkan sekaligus mensosialisasikan mesin tempel atau on board machine (OBM) 4 tak DF200A dan 2 tak DT15AL kepada nelayan dan konsumen di Kecamatan Ampenan Selatan, Nusa Tengara Barat (NTB), Senin (23/9).
Di samping memiliki akselerasi lebih cepat dan mesin bertenaga, mesin 4 tak besutan Suzuki itu diklaim lebih ramah lingkungan.
BACA JUGA: Suzuki Terus Perluas Pasar Mesin Tempel di Indonesia
"Mesin 4 tak kami mempunyai tenaga lebih besar, irit dan ramah lingkungan. Kami yakin mesin ini dapat diterima oleh masyarakat karena karena kan driver wisata air mereka lebih sadar terhadap lingkungan," ungkap Marine Deputi General Manager PT SIS Gunadi Prakosa, di Mataram.
DT15AL sendiri merupakan mesin 2 tak yang telah dilengkapi dengan sistem PEI (Pointless Electronic Ignition). Sistem inovatif ini membuat konsumen lebih mudah saat menyalakan mesin, kinerja mesin lebih kuat dan umur busi menjadi lebih panjang.
BACA JUGA: Suzuki Raih Kenaikan Penjualan Mesin Tempel Kapal 3 Persen
Selain itu, mesin DT15AL juga memiliki konsumsi bahan bakar yang irit sehingga cocok digunakan untuk nelayan yang sehari-hari menggunakan perahu untuk beraktivitas.
Sementara itu, mesin 4 tak DF200A dilengkapi dengan teknologi Lean Burn Control System yang membuatnya mampu memberikan efisiensi konsumsi bahan bakar. Penerapan teknologi ini juga membuat mesin lebih ramah lingkungan dibandingkan mesin konvensional lain di kelasnya.
DF200A juga dilengkapi dengan fitur Timing Chain dengan Self Adjusting Technology 2-stage Gear Reduction serta Offset Driveshaft untuk mendukung performa maksimal saat mengarungi lautan.
Tak hanya performa mesin dan teknologi, mesin DF200A juga disematkan fitur new Multi-Function Gauge yang akan memudahkan pengguna untuk mengetahui informasi tachometer, serta memantau kecepatan dan kondisi bahan bakar saat digunakan.
Bahkan Suzuki sendiri telah menguji coba mesin tersebut selama hampir satu jam. Hasilnya mesin 4 tak DF200A menghabiskan 50 liter dalam waktu 1 jam. Sedangkan menggunakan mesin 2 tak hanya mampu 30 menit atau setengah jam.
“Kami selalu menyematkan nilai unggulan dalam setiap produk yang kami hadirkan. Baik teknologi, performa, desain dan konsumsi bahan bakar semua didesain untuk menjawab kebutuhan konsumen,” pungkas Gunardi. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian