Sosialisasikan 4 Pilar di Komunitas Otomotif, Basarah Tegaskan Pancasila Tak Boleh Diganti

Minggu, 23 Agustus 2020 – 14:57 WIB
Ahmad Basarah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menyatakan bahwa segenap anak bangsa harus berpegang teguh pada Pancasila.

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, Pancasila tidak boleh diganti dengan ideologi lain.

BACA JUGA: Pesan Penting Ahmad Basarah MPR Saat Berada di Markas Besar TNI

"Kita berkewajiban senantiasa menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia hanya di atas lima sila Pancasila, dan tidak boleh diganti dengan ideologi yang lain," kata Basarah dalam Sosialisasi Empat Pilar untuk para anggota komunitas otomotif di  Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (23/3).

Sosialisasi Empat Pilar  yang dibuka Ketua MPR RI Bambang Soesatyo itu diikuti ratusan peserta dari 100 klub otomotif mobil klasik. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.

BACA JUGA: Jurus Bamsoet Sosialisasikan Empat Pilar MPR di Komunitas Otomotif

Basarah dalam kesempatan itu menjelaskan, MPR di bawah pimpinan Bambang Soesatyo lebih kreatif dalam menyosialisasikan Empat Pilar. Sosialisasi tentang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI pun menjangkau komunitas-komunitas yang selama ini nyaris terlupakan.

"Kalau teman-temanku sekalian melihat blognya Pak Bambang, beliau membawa yang namanya sosialisasi Empat Pilar, beliau membumikan Pancasila itu di kalangan artis," kata Basarah.

BACA JUGA: Ahmad Basarah Pastikan Tidak Ada Ruang Untuk Kebangkitan PKI

Oleh karena itu, kali ini sosialisasi nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari Empat Pilar melibatkan komunitas penggemar mobil klasik. Basarah pun memuji para anggota komunitas motor yang menurutnya memilikisemangat persaudaraan dan kesetiakawanan.

"Itu adalah inti daripada nilai-nilai yang ada dalam Pancasila yang menjadi nilai organisasi. Jadi sebenarnya Pancasila sudah hidup di dalam kehidupan para penggemar mobil," jelas Basarah.

Selain itu, Basarah juga menyampaikan pentingnya bangsa Indonesia mengelola perbedaan dengan baik dan benar. Menurutnya, kegagalan negara dalam mengelola perbedaan dan kepentingan masyarakat bisa berujung perpecahan dan kehancuran.

"Negara-negara seperti Suriah, Yaman dan lainnya ketika mereka gagal mengelola perbedaan, kemudian negara itu akan sibuk dengan perang saudara yang tidak berkesudahan," jelasnya.(fat/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler