Sosialisasikan Kenaikan BBM, Pemerintah Siapkan Spanduk

Rabu, 05 Juni 2013 – 20:28 WIB
JAKARTA - Pemerintah tetap kukuh dengan sikapnya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Untuk menyiapkan langkah antisipatif itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil sejumlah menteri terkait untuk membahas sosialisasi penyesuaian harga BBM.

Mereka yang dipanggil adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz. Selain para menteri, kali ini Presiden juga memanggil Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan.

“Saya di dalam memaparkan program sosialisasinya soal masalah perubahan harga BBM,” kata Karen setelah menghadiri rapat bersama Presiden di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu, (5/6).

Karen mengatakan beberapa langkah sosialisasi yang dibicarakan dengan Presiden adalah pemasangan spanduk dan booklet di beberapa tempat soal penyesuaian harga BBM.

Di tempat yang sama Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan dalam rapat tersebut juga dibahas mengenai kesiapan pemerintah dalam menghadapi kemungkinan penyesuaian harga BBM subsidi.

“Agar nanti bisa menyampaikan pada publik kita siap. BBM cukup, kemudian disiapkan stok yang cukup, hal-hal tersebut yang dibahas,” tuturnya.

Hatta belum dapat memastikan apakah BBM akan tetap naik jika pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan BBM ditolak oleh DPR. Ia mengatakan pemerintah optimis bahwa DPR akan menyetujui usulan pemberian BLSM bagi rakyat miskin.

Pemerintah, kata Hatta, juga belum bisa memastikan kapan BBM dinaikkan. Hatta hanya mengatakan bahwa pembahasan APBN-P berlangsung maksimal 30 hari. Setelah jangka waktu tersebut maka harus diambil keputusan mengenai kenaikan BBM.

“Syukur-syukur sebelum tanggal 17, maksimum kan tangal 17. Intinya 30 hari setelah pembahasan,” tandas Hatta.(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penanganan Kasus Century Jalan di Tempat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler