jpnn.com - JAKARTA -- Peringatan 40 hari wafatnya Ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa , di Jombang, Jawa Timur, Jumat (15/1), berlangsung khidmat. Tiga menteri dari PKB, Menaker Hanif Dhakiri, Menristekdikti M Nasir serta Menpora Imam Nahrawi turut hadir pada peringatan itu.
Selain menteri hadir pula para elit dan pengurus DPP PKB, ulama dan kiai pengasuh pondok pesantren di Jatim serta santri. Mereka semua adalah murid almarhum Almagfurlah Mbah Kiai Azis.
BACA JUGA: Polisi Ringkus Penerima Dana ISIS
Salah satu pengurus Dewan Syuro DPP PKB KH Abdul Ghofur dalam sambutannya mengatakan, peringatan 40 hari ini selain memberikan doa kepada almarhum juga sebagai ajang silaturahim dan zikir bersama. Oleh karena itu, kehadiran para menteri yang ulama serta elit DPP PKB ini menunjukkan bahwa almarhum banyak memiliki santri yang tawadlu meskipun telah menjadi tokoh nasional.
"Saya sering dengar nasihat Kiai Azis soal kadernya bahwa kalau jadi pemimpin jadilah seperti paku. Sekali ditancapkan, langsung kuat dan tidak goyah,” kata Kiai Ghofur.
BACA JUGA: Luhut Benarkan Ada Aliran Dana dari Australia
Menaker Hanif mengatakan sosok Kiai Azis betul-betul menjadi teladan seluruh kader dan pengurus PKB. Pada Kiai Azis tidak hanya ada jiwa yang alim dan sabar, tetapi juga merupakan sosok yang cukup memahami situasi politik dan situasi sosial yang berkembang serta isu-isu kebangsaan. Sehingga bagi para kader mudah dalam mengambil keputusan partai dan jamiyyah.
Selain itu, Mbah Azis juga merupakan sosok yang memahami berbagai persoalan bangsa dan negara dengan baik.
BACA JUGA: Walah, Aksi Penyidik KPK di DPR Disebut Mirip Resimen Tjakrabirawa
"Beliau itu sosok yang komplit, memiliki jiwa ngemong dan mampu memberikan motivasi kader untuk terus maju dan berkarya," ujar pria yang karib disapa MHD itu.
Lebih lanjut dia mengatakan, peringatan 40 hari wafatnya Mbah Aziz juga dimaksudkan untuk menyegarkan kembali ajaran dan praktek keislaman moderat dan toleran yang dipraktekkan sepanjang hidupnya.
"Sebagai kader PKB dan pejabat negara, kami pastikan telah dan terus mengembangkan Islam yang moderat, toleran dan penuh kasih sayang. Inilah wajah Islam yang sebenarnya di Indonesia," paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahrun Naim tak Pernah Ikut Kegiatan Kerohanian di Kampus
Redaktur : Tim Redaksi