jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Moh Mahfud MD menyarankan kepada Joko Widodo (Jokowi) agar tak terlalu memperhatikan latar belakang calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pemilu 2019. Menurut Mahfud, yang diperlukan Jokowi adalah cawapres berfigur negarawan yang memiliki visi kuat untuk membuat Indonesia lebih maju.
"Dia negarawan, tidak mempunyai dan tak terikat pada satu ikatan profesi, tak harus agamawan, tak harus militer dan ekonom, tapi orang yang bisa memikirkan kelangsungan (bangsa)," ujar Mahfud di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (31/7).
BACA JUGA: Batal Temui Abdul Somad, Prabowo Bakal Terima Neno Warisman
Menteri pertahanan di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid itu menambahkan, Jokowi sebaiknya juga tak terlalu terpaku pada latar belakang cawapres. Alasannya, jajaran Kabinet Kerja sudah merepresentasikan semua jenis golongan dan kepentingan.
"Karena militer kan ada Panglima TNI, ekonomi ada Menkeu, agama udah ada MUI, ada Kemenag. Masa semuanya jadi presiden? Pokoknya negarawan," tegasnya.
BACA JUGA: Pak Jokowi Tegaskan Indonesia Sedang Sangat Butuh Dolar
Yang penting, kata Mahfud, cawapres pendamping Jokowi harus paham sistem demokrasi. Tujuannya membantu Jokowi dalam pemerintahan, terutama terkait persoalan ketidakpuasan rakyat yang bisa memicu radikalisme.
Aspek terakhir yang harus dipertimbangkan Jokowi adalah kebijakan hukum. Sebab, hal itu merupakan dasar dari segala permasalahan.
BACA JUGA: Kiai dan Ulama Jabar Tanda Tangan Dukung Airlangga
Jika hukum berjalan tegak, kata Mahfud, maka berbagai kisruh yang terjadi bisa diatasi. "Tentu saja kebijakan hukum jangan main-main, keseluruhan persoalan ini di sektor apa pun karena hukumnya enggak benar, bisa enggak bener juga yang lainnya," tutur guru besar ilmu hukum di Universitas Islam Indonesia (UII) itu.(sat/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Sekjen Partai Koalisi Dijamu Jokowi di Istana Bogor
Redaktur : Tim Redaksi