jpnn.com - SOLO - Oleh lawan politiknya, presiden terpilih Joko Widodo selalu disebut sebagai boneka Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Mereka menilai pria yang akrab disapa Jokowi itu tidak bisa berpikir sendiri dan akan selalu mengikuti kemauan Mega.
Jokowi pun tidak membantah bahwa dirinya memang patuh kepada Megawati. Bukan hanya karena dirinya seorang kader PDIP, tapi juga karena rasa hormat dan kepercayaan terhadap perjuangan Mega.
BACA JUGA: Istri Jokowi Hobi Nongkrong di Pasar Burung
"Apapun saya sangat menghormati Ibu Mega," ujarnya saat mengobrol santai dengan sejumlah wartawan di kediaman pribadinya di Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/7).
Gubernur DKI Jakarta itu menilai, Mega adalah sosok yang konsisten dan tahan banting dalam berjuang. Hal ini terlihat dari kiprah Mega dari masa Orde Baru sampai sekarang.
BACA JUGA: MUI Minta Umat Bersatu Setelah Beda Pilihan saat Pilpres
Padahal, lanjutnya, sejak awal masa Orde Baru, Mega dan kemudian PDIP selalu ditekan oleh rezim penguasa.
"Ketua PDIP lebih dari 20 tahun dengan kondisi tekanan-tekanan, kemudian jadi anggota dewan, wapres, presiden. Itu Kenapa saya menghormati beliau," ujar Jokowi.
BACA JUGA: Jamaah An Nadzir Sudah Rayakan Lebaran Hari Ini
Karenanya, Jokowi tidak berpikir panjang saat Mega memberi mandat agar dirinya maju sebagai calon presiden. Hal yang sama juga terjadi saat dirinya diberi mandat untuk memimpin Kota Surakarta dan Provinsi DKI Jakarta.
"Tapi, tentu sebelumnya saya tanya ke istri dulu," kata Jokowi sambil tertawa.
Soal anggapan bahwa dirinya hanyalah boneka untuk mewujudkan kepentingan Mega dan kroni-kroninya, Jokowi pun membantah. Menurutnya, Mega hanya menitipkan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bangsa.
"Ada tiga yaitu menjadikan negara ini berdaulat politik, berdikari dalam ekonomi, berkepribadian dan berbudaya," paparnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Drama KPK dan Polri Bikin Sakit Hati TKI ââ¬Å½
Redaktur : Tim Redaksi