jpnn.com, MAHARASHTRA - Spa, salon rambut, dan salon kecantikan di Negara Bagian Maharashtra, India, akan diizinkan beroperasi kembali mulai Minggu (28/6). Namun, semua layanan itu diwajibkan mematuhi prosedur operasional standar terkait kebersihan secara ketat usai tiga bulan ditutup selama karantina wilayah (lockdown) COVID-19 berskala nasional.
"Hanya untuk layanan tertentu seperti pangkas rambut, pewarnaan rambut, waxing (teknik mencabut rambut dari akarnya menggunakan cairan lilin), threading (merapikan alis menggunakan benang), dan semacamnya. Layanan yang berhubungan dengan perawatan kulit untuk saat ini tidak diizinkan," demikian pemberitahuan yang disampaikan pemerintah negara bagian itu.
BACA JUGA: Lima Orang Tamu Spa Tepergok Satpol PP, Begini Jadinya
Para karyawan di salon rambut dan salon kecantikan harus menggunakan alat pelindung diri termasuk sarung tangan, celemek, dan masker. Serbet dan handuk yang digunakan harus jenis sekali pakai, sementara peralatan yang sifatnya tidak sekali pakai harus dibersihkan dan disterilkan usai menyelesaikan setiap layanan, papar pemberitahuan itu.
"Para pengelola salon telah meminta agar mereka diizinkan kembali mengoperasikan bisnis. Jika tidak, pemerintah harus menyediakan bantuan finansial," ujar Menteri Negara Bagian Maharashtra untuk Bantuan dan Rehabilitasi Vijay Wadettiwar dalam pesan video.
BACA JUGA: Ssst... Karaoke dan Spa Masih Buka
Dia mengatakan 12 tukang cukur melakukan bunuh diri dalam tiga bulan terakhir karena kerugian finansial akibat lockdown.
Pembukaan spa dan salon tetap dilakukan meski terjadi peningkatan kasus COVID-19 di negara bagian itu, yang memiliki 500.000 outlet salon dengan empat hingga lima karyawan tiap outlet untuk populasi lebih dari 114 juta jiwa.
BACA JUGA: Corona Makin Ganas, Terapis Spa asal Indonesia Pilih Meninggalkan Rusia
Berdasarkan perkembangan resmi terkini, negara bagian di India yang paling terurbanisasi dan terindustrialisasi itu mencatatkan 62.354 kasus aktif dengan 6.739 kematian, di mana Mumbai, ibu kota politiknya, memiliki 27.779 kasus aktif dengan 4.060 kematian sejauh ini.
Pada Jumat (26/6) pagi waktu setempat, India, yang menempati posisi keempat di dunia untuk jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi, melaporkan 186.514 kasus aktif dengan 14.894 kematian. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Adil