SpanAir Meledak, Satu WNI Tewas

Tragedi Tranportasi Terbesar di Spanyol

Jumat, 22 Agustus 2008 – 11:24 WIB
Asap membubung di lokasi jatuhnya pesawat SpanAir. Foto: Reuters.
JAKARTA – Nasib naas dialami oleh Nguni Toka Rondonuwu, WNI yang bekerja sebagai ABK (anak buah kapal) di SpanyolPesawat SpanAir bernomor JK50 22 yang ditumpanginya meledak di udara sesaat setelah take off dari Bandara Internasional Barajas, Madrid, Spanyol

BACA JUGA: Warga Beijing Makin Makmur


Pesawat MD-82 yang membawa total 172 orang terdiri dari 162 penumpang, 4 awak kabin dan 6 flight crew itu dilaporkan kecelakaan pada Rabu (20/8) pukul 14.45 waktu setempat
Diperkirakan korban tewas mencapai 153 orang dan 19 orang telah dilaporkan selamat.
Kepastian mengenai nasib Nguni dipastikan dengan menghubungkan keterangan Jubir Deplu Teuku Faizasyah yang menyebutkan inisial WNI yang menjadi korban dengan manifes pesawat yang dirilis resmi oleh pihak SpanAir.
Jubir Deplu Teuku Faizasyah mengemukakan bahwa pihaknya menghormati keinginan maskapai penerbangan yang ingin menyampaikan langsung berita duka tersebut kepada yang bersangkutan.
“Yang jelas korban adalah TKI yang bekerja sebagai ABK (anak buah kapal)

BACA JUGA: McCain Balik Ungguli Obama

Kami terus memantau kondisi ini melalui KBRI yang ada disana,” jelasnya di Jakarta.
Faiza menyatakan bahwa WNI yang menjadi korban tewas Spanair tengah melakukan perjalanan menuju tempat bekerjanya
“Berdasarkan keterangan Depnaker (Indonesia), identitas korban bisa diketahui

BACA JUGA: Semua Menunggu Pasangan Obama

Tapi perlu 2 hari untuk bisa dipastikan dan dirilis karena kondisi jenazah agak sensitif sehingga perlu waktu untuk mengidentifikasi secara tuntas,” ungkapnya.
Jubir Deplu mengatakan bahwa pemberitahuan pertama kali akan dilakukan terhadap pihak keluarga korbanNamun hingga pukul 08.25, pihaknya belum bisa menemukan alamat keluarga korban.
Menurut Menteri Transportasi Spanyol, Magdalena Alvarez, korban tewas dari kecelakaan pesawat Spanair berjenis Boeing MD-82 dengan nomor penerbangan JK5022 itu telah mencapai 153 orangIni termasuk 20 anak berumur dibawah 12 tahun dan dua balita berumur dibawah 2 tahun.
Bertempat di Hotel Meliá Avenida de América pukul 11.30 waktu setempat kemarin (21/8) petinggi SpanAir menggelar jumpa pers yang dihadiri oleh President of SAS Mat Jansson, Chief Executive Officer (CEO) of Spanair Marcus Hedblom dan Chief People Officer (CPO) Spanair, Hector SandovalKetiganya mengungkapkan belasungkawa sebesar-besarnya pada keluarga korban kecelakaan.
Kronologi kecelakaan pesawat terjadi saat pesawat sempat berjalan ke landasan dan siap lepas landasNamun, pilot melaporkan adanya kerusakan pada salah satu alat pengukur suhuKondisi tersebut membuat penerbangan pesawat dengan tujuan Las Palmas, Kepulauan Kanari, ditundaUntuk diketahui, pesawat berumur 15 tahun ini lolos pemeriksaan keselamatan pada Januari lalu.
Sementara itu, keluarga korban mulai berdatangan ke pusat krisis dan informasi yang disiapkan di luar bandaraSelain warga Indonesia, warga Jerman, Swedia, Cili, dan Kolombia dikabarkan juga menjadi korban kecelakaan yang tragis tersebut(iw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Thailand Ingin Selesaikan Damai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler