Spesimen Tertua Ditemukan dalam Getah Damar

Selasa, 28 Agustus 2012 – 12:09 WIB
KANADA - Tim ilmuwan internasional telah menemukan catatan tertua Arthropoda -hewan invertebrata termasuk serangga, arakhnida, krustasea yang terawetkan dalam getah damar. Spesimen tersebut terdiri dari satu serangga terbang dan dua tungau ditemukan dalam tetesan damar berskala milimeter di timur laut Italia.

Spesimen ini, berusia sekitar 100 juta tahun lebih tua daripada arthropoda lainnya dalam damar yang pernah dikumpulkan. Temuan kelompok, yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences tersebut, membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik mengenai evolusi dari kelompok yang paling beragam dari organisme di dunia.

"Getah damar adalah alat yang sangat berharga untuk ahli paleontologi karena mempertahankan spesimen dengan sangat baik secara mikroskopis. Sehingga memungkinkan perkiraan unik dan akurat dari jumlah perubahan evolusioner selama jutaan tahun," kata David Grimaldi, seorang kurator di the American Museum of Natural History"s Division of Invertebrate Zoology seperti dilansir phys.org.

Gumpalan resin fosil biasanya disebut amber dan memiliki rentang usia penanggalan karbon sekitar 340 juta  sampai sekitar 40 ribu tahun lalu. Getah ini  diproduksi oleh tanaman pakis  dan pohon-pohon yang memiliki bunga, tetapi terutama oleh tumbuhan runjung. Meskipun arthropoda berusia lebih dari 400 juta tahun, sampai sekarang rekor tertua dari hewan yang ditemukan dalam damar sekitar 130 juta tahun.

Penemuan terbaru adalah spesimen arthropoda dengan usia 230 juta tahun. Mereka adalah arthropoda pertama yang ditemukan dalam damar dari periode Triassic. Ditemukan dalam tetesan getah pohon berwarna kuning, sebagian besar memiliki ukuran panjang antara 2-6 milimeter . Spesimen tersebut ditemui pada Dolomit di Pegunungan Alpen oleh Eugenio Ragazzi dan Guido Roghi dari University of Padova.

Dua dari spesimen spesies baru tungau, bernama Triasacarus fedelei dan Ampezzoa triassica. Mereka adalah fosil tertua dalam kelompok yang sangat khusus yang disebut Eriophyoidea yang memiliki sekitar 3.500 spesies. Semua kelompok tersebut memakan tumbuhan dan kadang-kadang memiliki pertumbuhan abnormal yang disebut "galls".

"Ada perubahan besar dalam flora dan fauna di Triassic karena itu tepat setelah salah satu kejadian kepunahan massal yang paling besar dalam sejarah, pada akhir periode Permian," pungkasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hubble Berhasil Ungkap Keberadaan Galaksi Kerdil

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler