Spirit Ramadan, Allah Sudah Berjanji

Rabu, 15 Juni 2016 – 04:44 WIB
Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy. Foto dok JPNN

jpnn.com - SELAMA bulan Ramadan, kita tentu kerap disuguhkan dengan berbagai iklan multivitamin, yang menawarkan produk untuk menjaga vitalias badan, anti dehidrasi dan ganggungan pencernaan.

Namun, Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy kurang sepakat dengan berbagai iklan produk itu, yang mengaitkan dengan tema puasa. Pasalnya, masyarakat seolah disuguhkan kesimpulan bahwa puasa menyebabkan lemas, kurang energi. Serta menyebabkan dehidrasi ataupun mengganggu vitalitas.

BACA JUGA: Pangkolinlamil: Kembalilah ke Jalan yang Sudah Digariskan

Padahal Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Hal ini sebagaimana ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka kamu akan sehat."

Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Karena itu, banyak penelitian ilmuan dan pakar kesehatan yang mengungkap mengenai manfaat puasa untuk kesehatan.

BACA JUGA: Si Cantik ini Bangga Nyanyikan Lagu Rhoma Irama

Spirit Ramadan secara rohani, sambung politikus PKS ini, bisa dilihat diturunkannya Al-Quran pada Ramadan. Bahkan Kitab-kitab suci lain juga diturunkan pada bulan Ramadan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, "Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadan dan Taurat turun pada hari keenam bulan Ramadan dan Injil pada hari ketiga belas dari Ramadhan,”. Secara filosofis ini merupakan pertanda bahwa santapan rohani dari kitab suci dimulai di bulan Ramadan.

Sejarah juga mengukir bagaimana spirit Ramadan membawa dampak kesehatan secara jasmani, banyak peristiwa yang melegenda dilakukan di tengah bulan Ramadan. Misalkan Perang Badar, pada perang ini muslimin yang berkekuatan 313 orang melawan sekitar 1000 orang dari Mekkah. Perang ini terjadi pada Jumat, 27 Ramadan, tahun kedua setelah hijrah. Ibnu Abbas mengatakan, saat itu hari Jumat, 27 Ramadan, dan saat itu juga terbunuh Fir’aun dan Abu Jahal, yang merupakan musuh terbesar kaum muslimin.

BACA JUGA: Menpora Buka Bazar Ramadan 2016 dan Kemenpora Mengaji

Sehingga saat itu puasa Ramadan dimaknai sebagai sebuah semangat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini juga merupakan bukti bahwa sebenarnya puasa buanlah penghalang untuk kegiatan sehari-hari atau bahkan mengganggu kesehatan.

Spirit Ramadan dalam dimensi sosial terlihat dari kewajiban untuk menunaikan zakat fitrah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mewajibkan zakat fitri pada bulan Ramadan untuk setiap jiwa kaum muslimin. Baik yang merdeka atau budak, laki-laki atau perempuan, anak-anak atau dewasa, sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ biji-bijian.

Semangat untuk membangun kesehatan dalam hubungan sosial ini menutup akhir kewajiban pada bulan Ramadan. Kita diwajibkan berbagi kepada sesama sebagai upaya untuk mensucikan diri. Semoga kita bisa memaknai spirit Ramadan dan membawa kesehatan untuk jiwa, fisik dan hubungan sosial kita semua. (boy/chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muslimat NU Bagi-Bagi Sembako dan Kacamata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler