PEKANBARU-PSPS tanpa sponsor sejak putaran kedua ISL musim ini setelah kerjasama dengan Pemkab Kampar berakhir. Alhasil, PSPS pun sulit lepas dari ancaman degradasi dan berharap subsidi dari PT Liga Indonesia.
"Dengan kondisi tim saat ini yang berada di zona degradasi maka sulit bagi kami mendapatkan sponsor dari pihak swasta. Jadi, kami hanya berharap subsidi dari PT Liga Indonesia," ujar manajer PSPS, Boy Sabirin, Jumat (12/7).
Boy menjelaskan PT Liga Indonesia menjanjikan setiap klub ISL, termasuk PSPS mendapatkan subsidi sebesar Rp3 miliar. Namun, hingga kompetisi menyisakan lima laga, PSPS baru menerima subsidi bertahap.
"Yang kami terima tak sampai Rp1 miliar. Itupun berupa subsisi untuk bayar dan penginapan saat tim main laga tandang. Kalau biaya operasional yang kecil-kecil, itu pandai-pandai manajemen pinjam sana sini," ujarnya.
Untuk itu, Boy sangat berharap sisa subsidi dikucurkan PT Liga Indonesia untuk membayar gaji pemain serta menjalani dua laga tandang ke Persisam dan Mitra Kukar.
Di putaran kedua, pemain PSPS baru menerima sebulan gaji. Dana tersebut juga berasal dari subsidi PT Liga Indonesia. Ditambahkan Boy, meski hampir pasti ke Divisi Utama musim depan, PSPS tetap harus menyelesaikan lima laga tersisa. Jika tidak maka sanksi berat menunggu yakni potongan poin atau bahkan bisa saja terjun bebas ke Divisi Satu.(das)
"Dengan kondisi tim saat ini yang berada di zona degradasi maka sulit bagi kami mendapatkan sponsor dari pihak swasta. Jadi, kami hanya berharap subsidi dari PT Liga Indonesia," ujar manajer PSPS, Boy Sabirin, Jumat (12/7).
Boy menjelaskan PT Liga Indonesia menjanjikan setiap klub ISL, termasuk PSPS mendapatkan subsidi sebesar Rp3 miliar. Namun, hingga kompetisi menyisakan lima laga, PSPS baru menerima subsidi bertahap.
"Yang kami terima tak sampai Rp1 miliar. Itupun berupa subsisi untuk bayar dan penginapan saat tim main laga tandang. Kalau biaya operasional yang kecil-kecil, itu pandai-pandai manajemen pinjam sana sini," ujarnya.
Untuk itu, Boy sangat berharap sisa subsidi dikucurkan PT Liga Indonesia untuk membayar gaji pemain serta menjalani dua laga tandang ke Persisam dan Mitra Kukar.
Di putaran kedua, pemain PSPS baru menerima sebulan gaji. Dana tersebut juga berasal dari subsidi PT Liga Indonesia. Ditambahkan Boy, meski hampir pasti ke Divisi Utama musim depan, PSPS tetap harus menyelesaikan lima laga tersisa. Jika tidak maka sanksi berat menunggu yakni potongan poin atau bahkan bisa saja terjun bebas ke Divisi Satu.(das)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lorenzo Absen di Jerman
Redaktur : Tim Redaksi