JAKARTA - Terus menurunnya prestasi Fernando Lumain membuatnya harus menerima keputusan pahit. Program Indonesia Emas (Prima) akhirnya mencoret Fernando dari daftar Pelatnas atletik yang diproyeksikan berlaga di SEA Games 2013 di Myanmar mendatang.
Selama ini, Prima menilai Fernando tak mampu memperbaiki penampilannya. Bahkan, performanya dianggap terus menurun. Hal itu tentu tak membuat Prima ragu untuk mencoretnya.
Keputusan Prima tentu menjadi pil pahit bagi Fernando. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, dia dianggap sebagai rising star di nomor sprint.
Publik Indonesia dibuat tercengang ketika atlet spesialisasi nomor sprint tersebut sanggup tampil di Olimpiade 2012 lalu. Dialah satu-satunya atlet atletik yang sanggup berjibaku di multieven olahraga tertinggi di dunia tersebut.
Pada SEA Games 2011 lalu, dia juga sukses menyumbangkan emas bagi Indonesia. Yakni ketika tampil di nomor estafet 4x100 meter.
Saat itu, bersama tiga sprinter lainnya Franklin Burumi, Fadlin serta Farrel Oktaviandi, mereka sukses meraih emas setelah mencatatkan waktu 39,91 detik. Sayang, prestasi apik tersebut tak mampu dipertahankan oleh Fernando.
Staf coordinator cabor terukur M Asyik mengatakan, dari enam sprinter yang saat ini menghuni Pelatnas, nantinya bakal diseleksi hingga tinggal 4-5 atlet.
“Selain atlet, sebanyak 11 pelati local dan dua pelatih asing juga diusulkan untuk enghuni Pelatnas,” tegas Asyik Selasa (5/4). (jos/mas/jpnn).
Selama ini, Prima menilai Fernando tak mampu memperbaiki penampilannya. Bahkan, performanya dianggap terus menurun. Hal itu tentu tak membuat Prima ragu untuk mencoretnya.
Keputusan Prima tentu menjadi pil pahit bagi Fernando. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, dia dianggap sebagai rising star di nomor sprint.
Publik Indonesia dibuat tercengang ketika atlet spesialisasi nomor sprint tersebut sanggup tampil di Olimpiade 2012 lalu. Dialah satu-satunya atlet atletik yang sanggup berjibaku di multieven olahraga tertinggi di dunia tersebut.
Pada SEA Games 2011 lalu, dia juga sukses menyumbangkan emas bagi Indonesia. Yakni ketika tampil di nomor estafet 4x100 meter.
Saat itu, bersama tiga sprinter lainnya Franklin Burumi, Fadlin serta Farrel Oktaviandi, mereka sukses meraih emas setelah mencatatkan waktu 39,91 detik. Sayang, prestasi apik tersebut tak mampu dipertahankan oleh Fernando.
Staf coordinator cabor terukur M Asyik mengatakan, dari enam sprinter yang saat ini menghuni Pelatnas, nantinya bakal diseleksi hingga tinggal 4-5 atlet.
“Selain atlet, sebanyak 11 pelati local dan dua pelatih asing juga diusulkan untuk enghuni Pelatnas,” tegas Asyik Selasa (5/4). (jos/mas/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelatnas Atletik Dihuni 55 Atlet
Redaktur : Tim Redaksi