Nama-nama seperti Tessy, Gogon, Kadir, Tarzan, dan Mamiek Prakoso sempat populer. Apalagi setelah mereka tampil reguler di salah satu stasiun televisi. Namun, perjalanan hidup membuat grup itu kini meminjam perkataan Tessy, sedang sekarat alias hidup segan mati pun tak mau.
Sebagai penggemar grup yang didirikan Teguh Slamet Rahardjo pada 1950 itu, Charles Gozali tak mau tinggal diam. Dia lantas merancang konsep film semi dokumenter yang mengangkat cerita Srimulat sejak berdiri hingga kini.
Setelah menjalani berbagai proses selama tiga tahun, Charles akhirnya tetap mengangkat cerita tentang Srimulat, namun dalam sebuah film fiksi yang berjudul Finding Srimulat.
"Panjang perjalanannya. Dari menulis sampai meyakinkan keluarga besar Srimulat untuk main," kata Charles kemarin (1/3) di kantor Magma Entertainment, Kwitang, Jakarta Pusat. Selain menjadi sutradara, pria yang pernah menghasilkan film Demi Dewi itu juga menulis skenario.
Ketika ide membuat film itu diutarakan kepada Reza Rahadian, dia langsung mau bergabung. Selain Reza, ada Rianti Cartwright dan Nadila Ernesta yang juga ikut terlibat
Sementara itu, Srimulat diperkuat Djujuk Djuariyah, Kadir, Gogon, Tessy, Nunung, dan Mamiek Prakoso. Reza mengungkapkan, dirinya mau terlibat di film tersebut murni karena tertarik dengan gagasan Charles.
"Charles nawarin saya main sama Srimulat, yang menurut saya mereka itu tidak terganti. Dan, misinya simpel, membuat persembahan untuk mereka. Skenario belum habis saya baca, langsung bilang mau," jelas Reza. Dia berperan sebagai Adika Fajar, anak muda yang bekerja di perusahaan event organizer dan berusaha menyatukan kembali Srimulat di panggung.
Syuting film Finding Srimulat dilakukan selama 28 hari di Jakarta dan Solo. Di Solo, syuting melibatkan 500 relawan untuk adegan flash mob di Stasiun Balapan Solo. "Mereka tidak dibayar. Cuma diberi makan dan minum. Makanya, kami seneng banget bisa didukung sampai sebegitunya," ungkap Charles.
Awalnya, mereka hanya meminta melalui Twitter, siapa yang masih mendukung Srimulat untuk datang ke lokasi syuting. "Hari pertama datang 200-an, berikutnya makin banyak lagi," lanjutnya. Karena itu, Finding Srimulat bakal diputar perdana pada 30 Maret di Solo sebagai tanda terima kasih.
Semua itu tentu juga menyenangkan bagi Srimulat. Srimulat yang diwakilkan Tessy kemarin menceritakan kondisinya. "Srimulat itu kalau ada yang membutuhkan, ya bisa kumpul. Jadi, hidup ya nggak. Mati juga nggak," tegasnya.
Karena itu, pihaknya merasa senang ada yang peduli pada Srimulat. "Kami senang masih ada yang peduli. Kami bangga. Sebab, sekarang mau regenerasi Srimulat itu susah. Kami nggak punya tempat. Kalau kami ini diambil Yang Maha Pencipta, ya habis sudah Srimulat," ungkapnya. (jan/c6/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Justin Bieber Topples
Redaktur : Tim Redaksi