Sriwijaya FC Terapkan Strategi Berbau Tiki-Taka

Minggu, 20 November 2016 – 12:24 WIB
Fans Sriwijaya FC. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - PALEMBANG - Sriwijaya FC dipastikan tidak akan diperkuat sang bomber Alberto Goncalves lantaran absen akumulasi kartu.

Namun, Laskar Wong Kito tetap tak patah arang mengejar target tiga poin saat melakukan lawatan stadion Manora, kandang Perseru Serui (20/11).  

BACA JUGA: Persija Yakin Mampu Curi Poin Meski dengan Setengah Pemain Cadangan

Buktinya, pelatih kepala Sriwijaya FC Widodo Cahyono Putro sudah menyiapakan satu stategi alternatif yang berbeda dari biasanya. 

Uniknya taktik ini, akan sedikit berbau Tiki Taka yang kerap digunakan Barcelona atau tim Matador Spanyol. 

BACA JUGA: MU Berharap Tuah Kandang Baru

Starategi ini lebih dikenal banyak pelatih sebagai staregi false nine.  

"Ya, jika memungkinkan, bisa saja kita nanti menggunakan taktik False Nine, seperti taktik Spanyol," celetuk Pelatih Widodo Cahyono Putro, Sabtu (19/11).  

BACA JUGA: Lengah, Akhirnya Barito Kecolongan

Strategi the false nine, adalah striker bohongan. Striker macam ini bukan striker bertipe bomber, berbadan besar dan menunggu bola didepan gawang lawan.  

Striker bohongan ini lebih mirip second striker, dia bisa bergerak ke segala arah, menjemput bola, bahkan merebut bola dan membantu pertahanan.

Striker ini tidak dituntut untuk berbadan besar, tapi lebih kepada tehnik dan skill mumpuni.

Striker ini harus mampu menggiring bola, mengumpan dan tentu tidak lupa pada tugas originalnya, mencetak gol.

False nine ini paling gampang dilihat di Barcelona dan Timnas Spanyol. Di Barca, Alexis Sanchez yang kebetulan bernomor 9 adalah striker, tapi dia lebih sering bermain melebar sesuai strategi Barca.

Begitu pula Fernando Torres di timnas Spanyol. Torres harus rela berbagi gol dengan David Villa, Xavi, Iniesta dan Silva.

Strategi ini ampuh, terbukti gelar Spanyol dan Barca sudah berjibun. Sekarang SFC coba ingin mengcopy gaya Spanyol.

"Kita coba akan siapkan itu untuk dapat tiga poin," katanya.

Tapi Widodo harus siap dengan tekanan tuan rumah. Starategi Ala Spanyol itu punya titik lemah di sektor lini tengah, sehingga pertahanan harus lebih kokoh.

Itulah sepertinya alasan Widodo yang mulai memberikan isyarat menurunkan tiga senterbek sekaligus.

Itu artinya, Ngurah Nanak, Mauricio Leal dan Andes Adinata akan turun sekaligus. 

Namun Widodo, enggan menyebutkan secara rinci, apakah ketiga senterbek akan tetap berada di posnya atau menjadi gelandang bertahan.

Widodo enggan taktik dan strateginya mudah terbaca, sehingga pilih merahasiakannya.

"Kita bisa saja memainkan tiga bek tengah sekaligus di laga ini guna meredam permainan cepat Artur Bonai dkk yang sangat perkasa saat bermain di Stadion Marora," jelasnya. (cj11/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Jadwal Final China Open Superseries Premier


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler