jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menutup serangkaian program akselerator Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 6 dengan acara puncak “Milestone Day”.
Acara ini merupakan momen krusial dalam perjalanan 17 startup finalis yang telah mendapatkan dukungan dan bimbingan selama empat bulan terakhir untuk mencapai Product Market Fit (PMF).
BACA JUGA: Gelar SSI Batch 6, Kemenkominfo Pilih 17 Startup, Berikut Daftarnya
Mereka berkesempatan untuk mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya kepada para pemangku kepentingan, seperti lembaga pemerintah dan venture capital.
Program inkubator itu telah meluluskan total 80 alumni startup dari 5 batch terdahulu. Para alumni berhasil scale up dan mengembangkan bisnisnya, baik dengan meraih pendanaan, investor baru, hingga memperluas jangkauan operasional.
BACA JUGA: Tahap Akhir SSI, Para Startup Digembleng Lebih Keras
Menurut data SSI, alumni yang berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal setelah lulus dari program berkisar di angka 13-40 persen di setiap batch.
Per Desember 2022, total pendanaan yang mengalir ke alumni SSI telah mencapai Rp 392,1 miliar.
BACA JUGA: SSI Sumut Bagi-bagi 1.000 Takjil Gratis
“SSI menjadi wadah yang tepat di mana founders tahap awal bisa belajar dan berdiskusi langsung dengan para mentor berpengalaman dari startup ternama,” ucap Koordinator Startup Digital Sonny Hendra Sudaryana di Hotel Millenial Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (23/6).
Menurut Sonny, dukungan terhadap startup tahap awal tidak berhenti seiring dengan berakhirnya program SSI.
kemenkominfo masih terus berinteraksi dan memantau perjalanan masing-masing alumni melalui Program Alumni.
Selain itu, Kemenkominfo pun mengadakan sesi coaching tambahan dan pertemuan rutin untuk mempererat peran SSI sebagai wadah ekosistem digital yang komprehensif.
Tujuh belas alumni dari program SSI Batch 6 terdiri dari startup yang bergerak di berbagai bidang, seperti: MODA (perusahaan properti dan konstruksi berbasis teknologi), Assemblr (platform ekosistem Augmented Reality), AYO Indonesia (aplikasi komunitas sepak bola), Baskit (SaaS khusus untuk toko grosir dan distributor), DEUS Human Capital Services (platform manajemen personalia/HR dengan gamifikasi), Inventing (penyedia layanan printing digital), Lakuliner (aggregator penyedia cloud kitchen untuk brand F&B), Looyal (aplikasi manajemen bisnis untuk usaha online dan offline).
Lalu ada Medi-Call (layanan kesehatan on-demand di rumah), OneKlinik (penyedia jasa kesehatan dasar berbasis teknologi), Pajak.io (platform solusi kebutuhan perpajakan), Payable (platform all-in-one checkout), Rooma (penyedia jasa dan produk desain interior), SMEs Pack (aggregator ekspor untuk UMKM), Tweak (platform fitness on-demand), Tokban (marketplace toko bahan bangunan), dan RASA(sebelumnya Warjali – platform penyedia bahan baku, informasi, dan pendanaan UMKM, warung, dan petani). (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Startup Studio Indonesia Batch 3 Memasuki Tahap Akhir
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi