Ssst..Ada Bocoran Anyar dari Lokasi Syuting Bumi Manusia

Rabu, 12 September 2018 – 23:23 WIB
Sutradara Hanung Bramantyo mengarahkan pemain di lokasi syuting Bumi Manusia. Foto: Falcon Pictures via Instagram Hanung Bramantyo

jpnn.com - Tiga setengah bulan setelah pengumuman cast film Bumi Manusia, akhirnya foto adegan dirilis. Beberapa hari terakhir foto-foto proses syuting di Jogjakarta berseliweran di akun media sosial Falcon Pictures.

Tampilan Minke (Iqbaal Ramadhan), Annelies (Mawar de Jongh), Nyai Ontosoroh (Ine Febriyanti), dan para tokoh lain dalam balutan busana zaman kolonial memantik beragam komentar.

BACA JUGA: Ultah ke-31, Zaskia Adya Mecca Pilih Kabur

Ada yang memuji. Ada juga yang nyinyir. Namun, mari kita fokus pada produksi filmnya saja. Menurut sutradara Hanung Bramantyo, sejak memutuskan membuat film itu, dirinya sadar akan ada perbandingan dan ekspektasi.

Terlebih, Bumi Manusia memiliki basis pembaca yang besar dan militan. Novelnya merupakan karya sastra yang agung. Deskripsi atau penggambaran novel ke film pasti akan menuai banyak komentar. Termasuk soal karakter dan desain kostum.

BACA JUGA: Perankan Annelies, Mawar De Jongh Dinilai Kurang Bule

Terkait dengan karakter Minke dan Annelies, Hanung sangat puas. Dia mengatakan bahwa Iqbaal mampu memerankan Minke dengan sangat baik. ’’Pokoknya, Iqbaal sudah keluar dari sosok Dilan,’’ ujarnya saat dihubungi pada Minggu (9/9) di sela break syuting di Jogjakarta.

Dia menjamin kemampuan akting Iqbaal sebagai Minke semakin bagus. Dia menilai Iqbaal mampu memberikan akting yang lebih dalam ketimbang ketika memerankan Dilan. Di Dilan 1990, ucap dia, akting aktor berusia 18 tahun itu baru keluar 30 persen. ’’Di Bumi Manusia aktingnya meningkat lebih dari 40 persen,’’ ungkap Hanung.

BACA JUGA: Mawar de Jongh, dari FTV ke Bumi Manusia

Proses syuting memakan waktu cukup panjang, sejak 14 Agustus dan dijadwalkan berakhir pada 29 September. Selama satu setengah bulan itu, Iqbaal fokus menjaga karakter Minke dalam dirinya. Sebagai pemeran utama, setiap hari selalu ada scene untuknya.

Break syuting digunakan untuk membaca kembali script maupun bukunya. ”Selama di set, Iqbaal totally jadi Minke,” kata Omen Omar, manajer yang mendampingi sang aktor selama syuting.

Demi memerankan Minke, Iqbaal juga melakukan transformasi fisik. Dia menaikkan berat badan hingga 10 kilogram dan membentuk otot. ”Sekarang udah kelihatan lumayan berotot, terus pipinya lebih tembem,” jelas Omen. Namun, seperti yang pernah Iqbaal ungkapkan dalam press conference Mei lalu, yang paling utama adalah memasukkan Minke ke dalam dirinya.

Menjalani syuting yang intens, Iqbaal enjoy. Sepulang syuting atau ketika ada waktu bebas, dia mengisinya dengan berenang atau hunting kuliner. ”Sama face massage pas menghapus make-up. Dia paling seneng tuh,” ujarnya.

Melihat totalitas Iqbaal, Hanung semakin yakin dengan pilihannya. Dengan memilih Iqbaal, Hanung ingin memberikan gambaran yang lebih real tentang sosok Minke. Kebetulan usia tokoh Minke dan Iqbaal hampir sama. ’’Kalau saya milih aktor lain, misalnya Reza Rahadian, saya berarti menipu umur dong,’’ katanya.

Hal yang sama berlaku untuk Mawar. Aktingnya sebagai Annelies juga dinilai sangat baik, bahkan melebihi ekspektasi. Hanung yang merupakan penggemar Pram mengungkapkan bahwa sosok Annelies diterjemahkan dengan tepat oleh Mawar. ’’Cantik dan rapuhnya dapat, persis seperti deskripsi Pak Pram,’’ ungkapnya.

Akting para cast diimbangi dengan desain kostum yang apik. Hanung menggandeng Retno Damayanti, costume designer spesialis film sejarah. Retno mengungkapkan, untuk mendesain kostum, dirinya melakukan dua pendekatan. Yakni, riset dan penyesuaian deskripsi Pram.

’’Riset saya lakukan dengan mempelajari sumber sejarah dan masukan dari sejarawan,’’ ujar Retno.

Hasil riset itu kemudian digabungkan dengan deskripsi Pram di bukunya. Gaun Annelies, misalnya. Di buku baju Annelies dideskripsikan menampakkan bagian lengan dan leher. Padahal, tren gaun pada masa itu kebanyakan berlengan panjang.

’’Akhirnya, saya desain agar gaunnya menampakkan lengan, tapi model dasarnya mengikuti tren di masanya,’’ jelas Retno.

Menurut Hanung, foto teaser belum mencerminkan film secara keseluruhan. Kostum, karakter, dan set akan tampak lebih hidup jika sudah disajikan dalam bentuk film. ’’Kalau bilang teaser-nya bagus, filmnya bisa memberikan lebih secara visual,” janji suami Zaskia Adya Mecca itu.

Lantas, bagaimana dengan yang kurang puas dengan foto teaser? Hanung cukup santai menanggapinya. ’’Sekali lagi, jangan cuma nilai film dari foto teaser,’’ katanya tegas. (len/nor/c20/jan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zaskia Adya Mecca Mudik Sekaligus Berbisnis


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler