Sssttt..Ada Politik Uang di Kepulauan Seribu

Rabu, 19 April 2017 – 10:07 WIB
Gunakan hak pilih di Pilkada DKI Jakarta. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti membenarkan, adanya laporan dugaan politik uang di Kepulauan Seribu.

Diduga uang sebesar Rp 50 ribu diberikan pada warga untuk mencoblos pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

BACA JUGA: Anies Baswedan Salat Duha Dulu Sebelum Nyoblos

"Kami menerima pengaduan terkait politik uang di Kepulauan Seribu. Itu peristiwanya kemarin (Selasa,red) dan sudah ditindaklanjuti," ujar Mimah kepada JPNN.com saat dikonfirmasi, Rabu (19/4) pagi.

Menurut Mimah, terhadap pengaduan tersebut pihak Panwas Kabupaten Kepulauan Seribu telah memeriksa pelapor, terlapor mau pun saksi-saksi.

BACA JUGA: Sophia Latjuba Sapa Netizen Sebelum Mencoblos, Begini Katanya...

"Untuk hari ini (Rabu,red) seluruh pengawas konsentrasi pada pengawasan pencoblosan. Mungkin Rabu malam baru kami tindaklanjuti kembali (pelaporan politik uang di Kepulauan Seribu,red)," tuturnya.

Mimah mengatakan, selama masa tenang pihaknya paling tidak mengantongi lima pelaporan terkait politik uang.

BACA JUGA: TPS Tempat Djarot Mencoblos Berada di Gang Kecil

Nantinya laporan tersebut akan ditindaklanjuti, untuk mengetahui kebenarannya.

Sebelumnya diberitakan, seorang kader PDIP Pulau Tidung, Kepulauan Seribu berinisial BR, dilaporkan ke Panwas Kepulauan Seribu Selatan.

BR dilaporkan oleh Al yang tak terima istrinya berinsial Int diduga diberi uang, untuk memilih Ahok-Djarot.

Al merupakan pendukung Anies-Sandi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Doa Aa Gym di Hari Coblosan Pilkada DKI


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler