jpnn.com, TANJUNGPINANG - Disperindag Kepulauan Riau (Kepri) berupaya menstabilkan harga cabai di pasaran yang belakangan mengalami lonjakan dengan membangun kerja sama antardaerah (KAD).
Kepala Disperindag Kepri Aries Fhariandi mengatakan, pihaknya telah mendorong distributor mendatangkan cabai dari daerah-daerah surplus pasokan cabai, seperti Aceh dan Sumatera Utara.
BACA JUGA: Awal Tahun Harga Cabai Rawit Merah Meroket jadi Rp 117 Ribu Per Kilogram
"Termasuk melibatkan BUMD Kepri untuk mengambil alih atau membeli cabai dari daerah surplus, lalu dijual kembali ke daerah kita dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran di sini," kata Aries di Tanjungpinang, Kamis.
Selain itu, kata Aries, pihaknya juga akan menggelar operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga cabai sekaligus daya beli masyarakat.
BACA JUGA: Sebegini Harga Bahan Pangan Secara Umum, Berapa Harga Cabai dan Minyak?
Menurut dia, kenaikan harga cabai yang terjadi saat ini karena gangguan kelancaran distribusi cabai di Kepri, mengingat pasokan cabai di Bumi Segantang Lada ini sangat bergantung dengan daerah lain, misalnya Pulau Jawa.
"Produksi cabai lokal masih minim dan belum mampu memenuhi permintaan masyarakat makanya harus didatangkan dari daerah lain," ujarnya.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit hingga Keriting Makin Pedas, Sekarang Sudah Sebegini
Ia menyebutkan produksi cabai di daerah penghasil terutama Pulau Jawa tengah terdampak gagal panen akibat faktor cuaca, longsor, banjir, hingga gangguan hama.
Kondisi ini pula yang mempengaruhi pengiriman cabai di Kepri jadi terganggu, sehingga berdampak pada pasokan dan harga cabai di pasaran tidak stabil.
"Kami bersama stakeholder terkait terus berupaya melakukan intervensi untuk mengendalikan harga cabai di pasaran," ujar Aries.
Sementara, harga cabai di pasar tradisional Encik Puan Perak Kota Tanjungpinang di awal tahun 2025 terus merangkak naik. Harga cabai rawit naik sekitar Rp25 ribu per kilogram, yaitu dari Rp60 ribu menjadi Rp85 ribu per kilogram.
Kemudian, harga cabai merah keriting juga ikut naik dari Rp32 ribu per kilogram, kini menjadi dari Rp76 ribu per kilogram.
"Cabai hijau masih normal, sekitar Rp55 ribu per kilogram," kata seorang pedagang cabai, Syahrul.
Syahrul mengaku kenaikan harga cabai sudah terjadi sekitar sepekan terakhir. Kondisi ini sedikit banyak berpengaruh terhadap penurunan daya beli masyarakat.
Ia berharap intervensi yang dilakukan pemerintah dapat segera menurunkan harga cabai di pasaran, sehingga pasokan dan harga terkendali.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean