Stadion Italia Ketinggalan Kereta

Sabtu, 04 Februari 2012 – 19:23 WIB

FASILITAS stadion-stadion di Italia benar-benar sudah ketinggalan zaman. Begitu hujan deras atau salju turun, lapangan tidak bisa digunakan dan pertandingan terpaksa ditunda. Itulah yang terjadi pada dua pekan terakhir di Serie A Italia.
   
Bahkan, stadion-stadion besar dan punya reputasi mendunia seperti San Siro, Milan, dan Olimpico, Roma, tidak bisa mengatasi tebalnya salju di lapangan. Kalau pengelola stadion besar saja kesulitan mengatasi salju, tentu stadion-stadion kecil seperti Angelo Massimino, Catania, atau Dino Menuzzi, Cesena juga menghadapi kendala yang sama.
   
Sebetulnya, hujan salju tak hanya mengguyur Italia.  Namun, belahan Eropa lainnya juga turun salju.  Lalu, kenapa di Serie A sering terjadi penundaan laga jika hujan salju melanda? 
     
Ternyata, dari sisi teknologi, stadion-stadion Italia mayoritas sudah ketinggalan kereta. Semua stadion di Italia, belum menggunakan teknologi undersoil heating atau pemanas bawah tanah layaknya stadion di Inggris.
   
Padahal, undersoil heating adalah teknologi yang sudah lazim dipakai di beberapa stadion besar Eropa. Teknologi itu menempatkan pemanas di bawah lapangan, sehingga ketika salju turun bisa cepat cair karena adanya pemanas itu.
   
Jadi, bukan dengan cara manual seperti di Italia, di mana salju disingkirkan dengan traktor atau alat yang lebih tradisional lainnya. Dengan menggunakan undersoil heating, salju langsung mencair dan lapangan bisa digunakan dalam cuaca ekstrim sekalipun.
   
Stadion pertama di Inggris yang menggunakan teknologi itu adalah Goodison Park, markas Everton. Memang, tidak ada keharusan untuk menempatkan undersoil heating di stadion klub-klub Premier League, apalagi kasta bawah, tetapi klub Inggris enggan menghadapi laga tunda.
   
Beda lagi dengan di Jerman. Sekarang undersoil heating sudah menjadi hal wajib di stadion-stadion klub Bundesliga Jerman. Bahkan, klub kasta kedua juga sama. Stadion pertama yang memakai teknologi itu adalah Olympic Stadium, Munich, pada 1972.
   
"Stadion-stadion di Italia memang tertinggal jauh dibanding beberapa negara lainnya di Eropa. Itu membuat perkembangan klub sepak bola Italia juga tertinggal. Banyak yang harus dibenahi," kata Adriano Galliani, wakil presiden Milan, seperti dikutip Goal.
   
Bukan hanya soal fasilitas stadion, pengaturan jadwal juga harus memperhatikan kondisi cuaca. Seharusnya, selama musim dingin, pertandingan hanya dilaksanakan pada siang atau sore hari.  Jadi, tak perlu ada laga malam hari. (ham/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semangat Bikin Gap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler