Kepada wartawan, Nurachmad mengaku disodori 13 pertanyaan oleh penyidik. Salah satu pertanyaan yang disodorkan adalah tentang mobil Toyota Harrier milik Anas.
"Tadi soal mobil. Mobil itu sudah saya jual. Uangnya sudah saya kembali ke Pak Nazar (Nazaruddin,red)," kata Nurachmad saat dicegat di belakang Gedung KPK, Jakarta, Senin (26/11).
Meski demikian ia mengaku tak tahu secara rinci tentang asal-usul yang pernah digunakan majikannya itu. "Saya nggak tahu dari mana," ucapnya.
Sebelumnya Nazaruddin berkali-kali menyebut Anas kecipratan uang dari proyek Hambalang. Nazaruddin mengungkapkan, mobil Toyota Harrier bernomor B 15 AUD yang digunakan Anas adalah pemberian dari PT Adhi Karya yang menjadi kontraktor Hambalang. Nazar memperkuat tudingannya itu dengan menunjukkan bukti pembelian mobil mewah yang dibeli dari sebuah dealer di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat itu.
Sementara terkait kasus Hambalang, Nurachmad mengaku tak tahu-menahu soal korupsi proyek di Kemenpora itu. Nurachmad mengaku tak kenal nama-nama yang selama ini disebut dalam kasus Hambalang seperti Dedy Kusdinar yang sudah tersangka, atau mantan Sesmenpora Wafid Muharam yang disebut tahu banyak soal proyek tersebut.
"Saya tidak kenal Pak Dedy (Dedy Kusdinar). Jadi saya tidak bisa memberikan keterangan. Tadi ditanya biodata saya. Saya enggak pernah dengar masalah itu, jadi saya bingung kok dipanggil," pungkas Nurachmad.
Dalam kasus Hambalang, KPK baru menetapkan Dedy Kusdinar sebagai tersangka. Pejabat eselon II Kemenpora itu disangka telah menyalahgunakan kewenangan.(flo/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Insentif Bagi Napi Hafal Alquran Patut Diapresiasi
Redaktur : Tim Redaksi