JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Supomo merasa namanya dicatut oleh stafnya sendiri yang bernama Haris Hartoyo. Supomo menuding stafnya di DPR itu telah mengambil keuntungan dari penganggaran penanggulangan bencana untuk Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Supomo usai menjalani pemeriksaan di Badan Kehormatan DPR RI, Selasa (19/2). "Itu (staf tenaga ahli) main di belakang saya," katanya.
Supomo menyebut Haris bermain dengan mantan pejabat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Kabupaten Cianjur, Muhammad Sukarya. Karenanya Supomo membantah tudingan bahwa dirinya kecipratan uang penanggulangan bencana untuk Pemkab Cianjur. "Saya tidak pernah terima (uang proyek bencana alam itu)," ujarnya.
Menurut Supomo, dirinya pernah mengingatkan Sukarya agar tidak bermain-main dengan anggota dewan. Bahkan Supomo menyarankan supaya bantuan bencana alam itu langsung disalurkan ke lembaga terkait. "Silahkan sampaikan langsung bantuan itu kepada BNPB," ujarnya.
Seperti diketahui, Sukarya mengaku pernah memberikan dana sebesar Rp1,5 miliar kepada Haris Hartoyo. Sejumlah uang tersebut diberikan untuk pengurusan alokasi dana bantuan bencana di Kabupaten Cianjur.
Ternyata janji itu tak terpenuhi. Bahkan, Pemkab diminta mengeluarkan uang Rp2 miliar untuk dana verifikasi proposal dana bencana.
Lantaran Supomo duduk di Komisi XI yang membidangi ekonomi dan keuangan, maka dia tidak bisa memproses proposal tersebut. Sebab, selama ini penanganan bencana menjadi wilayah kerja Komisi VIII DPR. Alhasil proposal itu disebut diserahkan ke Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Radityo Gambiro melalui staf ahlinya yang bernama, Herdian Aryanto.
BK sendiri telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Herdian terkait kasus tersebut. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sakit Hati, Pengurus DPW NasDem Banten Hengkang
Redaktur : Tim Redaksi