jpnn.com - JAKARTA - Kepala Sub Bagian Informasi Kementerian Agama Affan Rangkuti menyebutkan bahwa kejadian di Mina diduga karena adanya jamaah haji yang akan melakukan jumrah Aqabah namun tiba-tiba terhenti di jalan.
“Karena terhenti, jamaah yang berada pada barisan belakang mendorong jemaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban,” katanya, Kamis (24/9).
BACA JUGA: Ini Komentar Ustadz Yusuf Mansur tentang Tragedi Mina
Affan menjelaskan, Jalan Arab 2014 yang dilewati untuk menuju lokasi lempar jumroh di Mina adalah jalan yang tidak biasa digunakan jemaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa digunakan jemaah haji Indonesia adalah jalan King Fahd.
Jalan Arab 2014 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd.
BACA JUGA: Ini Ucapan Duka dan Harapan Ketua DPD RI Tentang Tragedi Mina
“Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jemaah haji Indonesia," ucapnya.
Affan mengatakan, jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam 52 maktab, yakni 45 maktab di Harratul Lisan (Mina) dan tujuh maktab di Mina Jadid. Nah, jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 2014, tapi melalui terowongan muashim ketika akan ke Jamarat.
BACA JUGA: Musibah Mina, Ini Tanggapan Ketua MPR
“Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak," ungkap Affan.
Affan menambahkan, korban meninggal dunia sampai saat ini ada 220 orang. Sementara, korban luka ada 450 jamaah. Para korban kebanyakan dari jamaah dari Negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir).
“Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline kami di +966543603154," ujar Affan.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangarmatim: Idul Adha Perkuat Solidaritas Sosial
Redaktur : Tim Redaksi