jpnn.com, JAKARTA -
Staff Ahli Menkomarves Bidang Hukum Laut Okto Irianto mengatakan penyebab banyaknya kapal ditahan selama inspeksi Port State Control (PSC) 2023 dikarenakan temuan pada sistem permesinan dan kelistrikan.
BACA JUGA: SIG dan BTN Bersinergi Bangun Rumah Terjangkau & Ramah Lingkungan
Salah satunya di Tiongkok, inspeksi difokuskan pada permesinan dan sistem kelistrikan kapal (machinery and electrical), yang sering kali mengalami masalah serius.
Sebagian besar pelanggaran terjadi pada sistem keselamatan kebakaran (fire safety systems) dan peralatan penyelamat jiwa (life saving appliances).
BACA JUGA: Pertamina International Shipping jadi Pelopor Penggunaan Kapal Dual-fuel
"Malfungsi mesin sering terjadi akibat kurangnya pemeliharaan berkala, usia mesin yang sudah tua, serta penggunaan suku cadang yang tidak sesuai standar serta kesalahan dalam pengoperasian kapal yang melanggar prosedur keselamatan," katanya.
Sementara itu, masalah kelistrikan banyak disebabkan oleh instalasi yang tidak aman, kabel rusak, atau kurangnya perawatan yang tepat.
BACA JUGA: Summarecon Serpong Hadirkan Louise, Hunian Bernuansa Resort di Wilayah Perkotaan
"Kesalahan dalam sistem distribusi listrik dapat menyebabkan korsleting dan memicu kebakaran, mengancam keselamatan kapal," katanya.
Dengan meningkatnya pengawasan internasional, perusahaan pelayaran memegang tanggung jawab besar untuk memastikan kapal-kapal mereka memenuhi standar yang ditetapkan.
Hal ini berdasarkan ketetapan aturan Organisasi Maritim Internasional (IMO) tentang standar keselamatan kapal-kapal.
Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara anggota IMO yang berperan aktif dalam perlindungan lingkungan maritim.
Dalam hal ini aturan yang ditetapkan oleh IMO adalah pemeliharaan yang tepat dan berkala, terutama pada mesin dan sistem kelistrikan, adalah kunci untuk mencegah penahanan kapal, menghindari gangguan operasional, dan menjaga keselamatan awak.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada