jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua Partai Demokrat Agus Hermanto menerapkan standar ganda dalam memandang proses hukum terhadap calon Wakil Gubernur Sylviana Murni dengan kasus penistaan agama calon Gubernur Basuki T Purnama alias Ahok.
Agus yang juga wakil ketua DPR itu memprotes langkah Bareskrim Mabes Polri memeriksa Sylviana terkait kasus dugaan korupsi Masjid Al-Fauz. Menurutnya, pemanggilan itu terkesan mengada-ada dan bermotif politis.
BACA JUGA: Ahok Nekat Blusukan di Pulau Seribu, Ini Reaksi Warga
"Kami kaget kok ada permasalahan seperti, seolah-olah ada hal yang harus dicari-cari," kata dia di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/1).
Dikatakannya, pemanggilan ini jelas merugikan Sylvi dari sisi elektoral. Apalagi hari pencoblosan Pilkada DKI 2017 tinggal 16 hari lagi.
BACA JUGA: Penuhi Panggilan Bareskrim, Sylviana Murni Irit Bicara
Sebaliknya, Agus menilai proses hukum terhadap Ahok sebagai hal yang wajar. Padahal, kasus Ahok juga berdampak negatif terhadap elektabilitas calon petahana itu.
Agus berkilah bahwa proses hukum yang dilakukan terhadap Ahok adalah hal yang wajar. Pasalnya, banyak anggota masyarakat yang mendesak aparat penegak hukum untuk segera memproses Ahok.
BACA JUGA: Kadin DKI Berencana Undang Tiga Paslon
"Pak Ahok ini kan punya spesial yang tersendiri, karena mayoritas masyarakat di seluruh Indonesia menginginkan agar prosesnya diproses secara hukum. Bu Sylvi ini kan dalam artian, bisa menunggu sampai proses Pilkada selesai," tukas Agus. (mag/rus/rmol/dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiri Flash Mob Hip-Hip Hura, Bang Ara Ajak Pilih No 2
Redaktur & Reporter : Adil