Stanley Tulung Mengenang 56 Tahun Kepergian Vokalis Medenasz yang Tewas Ditembak

Minggu, 13 November 2022 – 18:51 WIB
Pengamat musik, Stanley Tulung dan Tanto Sudiro yang merupakan sahabat mendiang vokalis Medenasz, Djoko Susilo. Foto: Dok. Stanley

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat musik, Stanley Tulung mengenang kepergian vokalis Medenasz, Djoko Susilo yang meninggal dunia pada 12 November 1966.

Adapun Djoko Susilo tewas karena ditembak penjahat yang mengambil skuter milik warga di kawasan Cikini, Jakarta sekitar pukul 20.00 malam.

BACA JUGA: Aruma Merilis Video Klip Muak, Ini Pesan yang Ingin Disampaikan

"Hari ini, tepat 56 tahun terbunuhnya penyanyi berbakat itu," ungkap Stanley Tulung, Sabtu (12/11).

Stanley Tulung kemudian membeberkan kronologi kematian Djoko Susilo yang dihimpun dari berbagai narasumber.

BACA JUGA: Cornelius Membius, Joyland Festival 2022 Hari Pertama Berlangsung Meriah

Menurutnya, tembakan tersebut tepat mengenai dada Susilo yang saat itu mengemudikan mobil untuk mengejar penjahat.

Saat kejadian, Djoko Susilo bersama dengan rekannya Tanto Sudiro yang juga terkena tembakan namun meleset dan tidak mematikan.

BACA JUGA: Biru Baru Persembahkan Album Rasa & Manusia, Berisi 11 Lagu dengan 4 Fase Hidup

Stanley Tulung mengaku sempat diceritakan oleh Tanto Sudiro mengenai kejadian berdarah tersebut.

"Saya sedang berusaha membuka pintu mobil waktu itu dan tembakan itu mengenai dada sebelah kanan saya," jelasnya mengulang pengakuan Tanto Sudiro.

Malam minggu tersebut menjadi malam sangat kelabu bagi personel Medenasz.

Djoko Susilo hendak bermain di Hotel Duta Indonesia (Hotel Des Indes), Harmoni dalam acara Malam Medelina (Medenasz dan Diselina).

Acara tersebut langsung bubar setelah mendengar kabar bahwa vokalis Medenasz itu ditembak penjahat.

Duka sangat dalam dirasakan oleh Dimas Wahab yang menjadi pimpinan Medenasz pada masa itu.

"Kami kaget banget dan berita tentang tersebut masih simpang siur dan belum jelas," kenang Dimas Wahab.

Jenazah Djoko Susilo disemayamkan di rumah duka di Bungur, Senen, Jakarta.

Setelah dibawa ke Kathedral untuk misa, jenazah dimakamkan di Blok P, Kebayoran Baru (sekarang Wali Kota Jakarta Selatan) pada 14 November 1966.

Pemakaman Djoko Susilo dihadiri ribuan orang dan juga para artis ternama seperti Widyawati, Titiek Puspa, Bing Slamet, personel Medenasz, dan lainnya.

Beberapa hari sebelum meninggal, penyanyi yang lahir 25 Desember 1945 itu ternyata sempat tampil di TVRI bersama dengan Che Kink pimpinan Tjitjip Soetardjo.

Djoko Susilo saat itu menyanyikan lagu Walk Away.

Pada akhir lagu, terlihat gambar dia berjalan menjauh mendekati sinar yang lama kelamaan meredup kemudian menghilang.

Makam Djoko Susilo kemudian dibongkar pada 10 September 1997 lalu dipindahkan ke Pasarean Katolik Puncang Sawit, Solo.

Saat makam vokalis Medenasz dibongkar, bagian yang masih utuh yakni tengkorak dan kaos kaki.

Benda tersebut dimasukkan ke dalam peti kecil lalu dibawa ke Solo untuk dimakamkan ulang.

"Semoga Susilo tenang di sana," tutup Stanley Tulung. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler