Start Meyakinkan Tontowi-Liliyana

Minggu, 29 Juli 2012 – 04:40 WIB
Atlit bulu tangkis Indonesia Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad menjadi harapan terbesar penyumbang medali emas untuk Indonesia pada ajang Olimpiade London 2012. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

LONDON – Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil melalui ujian perdana di Olimpiade London 2012. Ganda campuran terbaik tanah air itu berhasil mengalahkan pasangan India Diju V/Jwala Gutta dengan skor 21-16, 21-12.

Kemenangan itu menjadi pembuka jalan bagi Tontowi/Liliyana untuk mempertahankan tradisi emas Olimpiade Indonesia.

Tergabung di grup C, kemenangan itu membuat Tontowi/Liliyana memuncaki klasemen sementara. Mereka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk lolos ke babak knockout. Namun, akan lebih aman jika mereka memenangi dua pertandingan tersisa untuk menghindari juara grup pada babak pertama knockout.

”Saat ini persaingan di nomor ganda campuran lebih merata. Menghadapi siapa pun kami harus siap dan memberikan yang terbaik,” kata pelatih ganda campuran Richard Mainaky setelah pertandingan.

Dalam pertandingan kedua hari ini (29/7) Tontowi/Liliyana menghadapi pasangan Korea Selatan Lee Yong-dae/Ha Jung-eun. Lee Yong-dae saat masih berpasangan dengan Lee Hyo-jung adalah peraih emas Olimpiade Beijing 2008. Kebetulan, di final mereka mengalahkan Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widianto.

Meski demikian, Richard yakin Tontowi/Liliyana bisa mengatasi Yong-dae/Jung-eun. Meski secara skill Jung-eun tidak kalah dari seniornya yang sebelumnya menjadi pasangan Yong-dae, dia belum terlalu matang untuk event sebesar Olimpiade.

”Biasa masalah pemain muda, kadang bingung untuk keluar dari tekanan. Namun, kami harus tetap waspada karena mereka memiliki fisik yang kuat,” ulas Richard.

Dari pertandingan kemarin, Richard mengaku puas dengan performa Tontowi/Liliyana. Liliyana tampil sebagai leader yang baik. Sebaliknya, meski ini Olimpiade perdana, Tontowi mampu bermain dengan tenang.

”Salah satu kelemahan utama Tontowi adalah sering terburu-buru. Namun, hal itu tidak terlihat tadi (kemarin, Red). Semoga saja semua berjalan dengan baik sampai babak akhir nanti,” ujarnya.

Beban untuk mempertahankan emas tidak terlalu dipikirkan Tontowi. Itu membuat dia bermain lepas dan menampilkan permainan terbaik. Bahwa pasangan India Diju V/Jwala Gutta memiliki peringkat yang jauh lebih bawah, itu tidak bisa dijadikan kesimpulan bahwa mereka adalah lawan mudah. Dalam beberapa pertemuan sebelumnya, mereka sangat menyulitkan.

Kemenangan juga menghampiri tunggal putra andalan Indonesia Taufik Hidayat. Tanpa mengalami kesulitan, peraih emas Olimpiade Athena 2004 tersebut menang straight game  21-8, 21-8 atas Petr Koukal dari Rep Ceko dalam waktu 29 menit. Taufik akan kembali turun ke lapangan pada 31 Juli waktu setempat menghadapi pebulu tangkis Spanyol Pablo Abian.

Sementara itu, dari cabang menembak, Diaz Kusumawardani tidak mampu melewati babak kualifikasi nomor 10 meter air rifle putri. Dia berada di urutan ke-55 dari 56 peserta dengan 382 poin. Dia pun menjadi atlet Indonesia pertama yang tersingkir dari ajang Olimpiade London 2012.

Sejak awal, atlet termuda dalam kontingen Indonesia itu memang tidak ditargetkan merebut medali. Dengan usia yang masih 16 tahun, tampil di Olimpiade akan memberikan banyak pelajaran untuk tampil di event internasional maupun Olimpiade berikutnya. (*/c2/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bintang Musim Ini, Scommessopoli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler