jpnn.com, JAKARTA - Prediksi terbaru yang dikeluarkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) kemarin menyebutkan, stasiun ruang angkasa pertama milik Tiongkok bernama Tiangong-1 bakal jatuh ke bumi besok, 2 April 2018, pukul 04.29 WIB (+/- 10 jam).
Kesimpulan sementara Lapan, Indonesia belum aman dari kejatuhan Tiangong-1. Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menuturkan, kondisi awal stasiun ruang angkasa Tiangong-1 itu adalah silinder sebesar bus tingkat dengan panjang 10,5 meter, diameter 3,5 meter, dan beratnya mencapai 8,5 ton.
BACA JUGA: Bamsoet Curiga Ada Proxy War di Balik Benih Sayuran Tiongkok
Saat ini ketinggian Tiangong-1 masih di 178 km di atas bumi. ’’Ketika memasuki atmosfer padat pada ketinggian 120 km objek akan pecah dan sebagian besar akan habis terbakar,’’ jelasnya, Sabtu (31/3).
Tetapi sebagian pecahan logam Tiangong-1 akan bertahan dan jatuh ke permukaan bumi. Menurut informasi Lapan, bagian yang kemungkinan besar tersisa dan jatuh ke bumi adalah tangki bahan bakar. Sehingga sangat berbahaya jika disentuh langsung oleh manusia.
BACA JUGA: Polisi Tiongkok Bikin Penyeludup 1,6 Ton Sabu-sabu Ketakutan
Tangki bahan bakar ini kemungkinan masih mengandung Hidrazine yang merupakan bahan beracun dan bersifat korosif.
Terkait titik jatuhnya stasiun ruang angkasa tersebut, Thomas mengatakan belum bisa dipastikan. Dengan ketidakpastian yang masih 10 jam lebih, artinya ketidakpastiannya masih beberapa kali mengelilingi bumi.
BACA JUGA: Sabu-sabu 1,6 Ton Tangkapan Bareskrim dari Pulau di Myanmar
Jadi masih melintasi wilayah Indonesia beberapa kali. Lapan akan terus melakukan pemantauan dan mengumumkan kesimpulan terkini terkait titik jatuhnya Tiangong-1.
Meskipun belum ada kejelasan titik jatuhnya, Lapan sudah menganalisis bahwa titik lintasan Tiangong-1 ada di 43 derajat lintang utara sampai 43 derajat lintang selatan. Di mana wilayah Indonesia ada di dalam lintang tersebut.
Pada informasi awal yang dikeluarkan Lapan di 28 Maret lalu, prediksi jatuhnya Tiangong-1 akan terjadi pada 1 April. Tetapi kemudian di-update menjadi dua april.
Sebelumnya pada 4 Mei 2017 pihak Tiongkok menyampaikan kepada Komite PBB untuk penggunaan antivitas antariksa secara damai (United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space/UNCOPUOS) mengenai Tiangong-1 akan mengalami re-entry atau masuk kembali ke atmosfer bumi.
Tiangong-1 dilaporkan telah mengalami kerusakan dan tidak dapat dikontrol lagi sejak 16 Maret 2016 lalu. Tiangong-1 merupakan stasiun luar angkasa pertama milik Tiongkok. Pertama kali diluncurkan pada 30 September 2011 dari Jiuquan Satellite Launch Center. (wan/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Kembali Pamer Kekuatan di Laut Cina Selatan
Redaktur & Reporter : Soetomo