Status Awas, Tol Tangerang-Merak Terancam Lumpuh

Kamis, 23 Januari 2014 – 02:04 WIB

jpnn.com - SERANG - Akses tol Tangerang-Merak terancam putus. Pasalnya, Bendung Pamarayan yang menampung limpahan air dari Bogor dan Jakarta dan seluruh sungai di hulu yang berlokasi di Kabupaten Lebak, Banten, ketinggiannya sudah 1.431 meter kubik alias berstatus awas.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Bendung Pamarayan, Hermanto, menyatakan debit air di Bendungan Pamarayan terus meningkat sejak Senin (20/1) malam. Kondisi itu terjadi karena curah hujan di wilayah Kabupaten Lebak cukup tinggi dan meluapnya air beberapa sungai.

BACA JUGA: Pekan Depan, Busway di Makassar Dioperasikan

”Saat ini debit air bendung Pamarayan, Ciujung sudah masuk pada level awas,” kata Hermanto saat dikonfirmasi, Rabu (21/1).

Bahkan, kata dia, hingga kini enam pintu banjir di Bendung Pamarayan dibuka semuanya dengan ketinggian 3 meter hingga 2,30 meter. Namun, untuk pintu air saluran irigasi induk timur dan barat Pamarayan ditutup, karena dikhawatirkan jebol.

BACA JUGA: Polwan Cantik Beraksi di Jalan

”Warga bantaran Ciujung di daerah hilir harus waspada, karena debit air Sungai Ciujung terus mengalami peningkatan,” tegasnya seraya mengatakan jika seluruh pintu dibuka besarnya debit air bisa mengakibatkan tol Tangerang-Merak direndam banjir.

Hingga kini, operator Tol Tangerang-Merak, PT Marga Manala Sakti (MMS), terus memantau ketinggian air Sungai Ciujung yang melintas di KM 57-58. Lantaran lokasi tersebut merupakan titik rawan banjir yang bisa melumpuhkan lalu lintas Merak-Jakarta.

BACA JUGA: Komjak Minta Kejati Seriusi Dugaan Pungli Jembatan Timbang

Manajer Lalu Lintas PT MMS, Rahmatullah mengatakan, hingga kini pihaknya terus berkoordinasi intensif dengan petugas Bendung Pamarayan. Menurutnya, debit Sungai Ciujung hingga saat ini sudah mengkhawatirkan.

”Kami sudah menyiapkan skenario menghadapi debit air yang  mendekati jalur tol. Kami akan alihkan lalu lintas ke pintu tol Balaraja dan tol Ciujung, Kragilan,” terangnya.

Guna memuluskan skenario ini, PT MMS terus tetap memantau kondisi dan berkoordinasi dengen seluruh pihak. Ia juga mengimbau para pengguna jasa tol Tangerang-Merak terus meng-update kondisi tol.

”Berdasarkan pengalaman tahun lalu, saat ketinggian debit air Bendung Pamarayan mencapai air 1600-1700 centimeter baru naik ke jalan tol. Tapi kami masih berharap banjir tidak masuk ke jalan tol,” cetusnya juga. (bud/ken)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri: Pemakzulan Bupati Buton Utara Jangan Terburu-buru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler