Status PPPK Masih Diperjuangkan, Guru Honorer Menyambi Jadi Pengawas Pertandingan Sepak Bola 

Sabtu, 19 November 2022 – 19:50 WIB
Status PPPK masih diperjuangkan, Mip, guru honorer menyambi jadi pengawas pertandingan sepak bola. Foto. Dok. Mip for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru honorer yang masih menunggu status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) masih sangat banyak.

Para honorer yang tidak lulus passing grade (PG) dalam seleksi PPPK 2021 siap-siap menghadapi tes observasi.

BACA JUGA: 3 Cara Pemkot Makassar Mengatasi Kekurangan Guru, Honorer Tetap Andalan

Salah satunya Rianjani Miptahul Palah. Mip, sapaan akrab guru honorer di SMAN 1 Cipatujah ini mengungkapkan butuh perjuangan panjang menjadi ASN PPPK. Dua kali ikut tes PPPK 2021, dia belum lulus PG.

Gagal di seleksi PPPK 2021, tidak membuat pembina ekstrakurikuler futsal SMK Plus Ibnu Hajar Bantarkalong Tasikmalaya itu patah semangat.

BACA JUGA: Pengisian DRH NIP PPPK Nakes Dimulai Januari 2023, Ketua Honorer K2: Cepat Sekali!

Dia bisa mengalihkan kesedihannya dengan menjadi pengawas pertandingan sepak bola.

Hebatnya, Mip yang tadinya tingkat kabupaten, akhirnya naik level menjadi pengawas pertandingan sepak bola Liga 3 tingkat provinsi wilayah 14 (Ciamis).

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Pak Nur, Semoga Seribu Guru Honorer Full Senyum

Anak kampung dari pelosok Desa Sukabakti Sodonghilir Tasikmalaya ini punya potensi tersendiri.

Awalnya dia dipercaya menjadi wasit, karena keterbatasan fisik yang tidak kuat harus berlari akhirnya beralih menjadi pengawas pertandingan sepak bola.

"Kalau jadi pengawas enggak perlu berlari sana-sini," kata Mip kepada JPNN.com, Sabtu (19/11).

Mip berharap mudah-mudahan bisa menjadi pengawas pertandingan sepak bola pada tingkat nasional.

Dia ingin membuktikan tidak sedikit guru honorer punya prestasi, sehingga seharusnya itu jadi pertimbangan pemerintah untuk pengangkatan PPPK.

Selanjutnya Mip mencontohkan, dalam penerimaan siswa maupun mahasiswa, bagi yang berprestasi mendapatkan prevelage. Mengapa hal itu tidak diberlakukan untuk rekrutmen PPPK dari guru honorer.

"Mengapa pemerintah tidak melihat guru honorer yang berprestasi ya. Jangan diukur dari seleksi, lah," ujarnya.

Mip mengimbau generasi muda untuk menggali potensi yang ada pada diri sendiri walaupun tidak sesuai dengan ijazah. Menurutnya, yang penting kata kuncinya punya keinginan dan semangat membara dalam mewujudkan mimpi. (esy/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler