jpnn.com - Pembalap uji coba Stefan Bradl blak-blakan soal penurunan yang terjadi di timnya, Repsol Honda selama musim ini.
Menurut Bradl, kelemahan pabrikan asal Jepang itu ialah tidak berani melakukan perubahan besar.
BACA JUGA: Legenda MotoGP Memprediksi Marc Marquez Akan Kembali Juara
Berbeda dengan tim-tim lain, khususnya Ducati yang berani melakukan perubahan signifikan.
Satu di antaranya persoalan sasis. Bradl juga menyinggung tim Honda juga terlalu bermain aman dengan masih mempertahankan tradisinya.
BACA JUGA: Fakta Baru, Mobil Rombongan Bergerak, Ada Irjen Ferdy Sambo, Putri, hingga Bharada E
“Dalam hal ini, orang Jepang (Honda) mungkin lebih konservatif dalam mempertahankan tradisinya. Mereka tidak seberani Ducati. Mereka tidak berani melakukan perubahan besar,” kata Bradl menambahkan.
“Sekarang, kami mulai mengerti mengapa kami begitu lemah sampai saat ini. Paling tidak, kami tahu di bagian mana kami harus memulai."
BACA JUGA: Pesta Kuda Lumping Mendadak Mencekam, Darah Berceceran
Bradl melanjutkan bagian serius yang harus diperhatikan ialah pada area sasis.
"Saya pikir kita bisa melihat pembaruannya nanti," imbuh dia.
Lebih lanjut, perubahan itu tidak bisa dilakukan dengan cepat.
Bradl memperkirakan peningkatan performa timnya baru bisa dirasakan setidaknya setelah dua bulan ke depan.
Di sisi lain, Bradl sendiri sedang menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Marc Marquez, pembalap andalan Repsol Honda, yang tengah menjalani proses pemulihan sampai waktu yang belum ditentukan di MotoGP 2022. (speedweek/rdo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suzuki Escudo Vs Truk Kontainer, Lihat Tuh, Kondisinya Menyedihkan
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha